Bertambah 10 Positif Corona, Pejabat Pun Terkena


MARTAPURA - Wabah Corona memang tak pandang siapa, bahkan seorang pejabat di Pemkab Banjar pun diduga terkena virus ini, sehingga harus isolasi mandiri.


Berdasar data, hingga hari ini, terjadi penambahan 10 positif, sehingga total terkonfirmasi menjadi 145 kasus. 126 orang masih dirawat di berbagai rumah sakit, 11 sembuh, dan delapan meninggal. Ada tambahan satu pasien Corona yang meninggal, karena sempat beberapa hari data meninggal masih berkutat di angka tujuh.

Wabah Corona diprediksi masih akan terus terjadi, namun Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19, juga tak ingin kalah dengan Corona, dan terus giat mensosialisasikan pentingnya protokoler Covid-19 untuk mencegah penularan virus tersebut.

Dirut PD Pasar Bauntung Batuah Rusdiansyah melalui humasnya, Gt Andriansyah, Rabu (10/6/2020) mengakui bahwa pihaknya bergerak serentak di tiga pasar besar di Kabupaten Banjar. "Kami menyebarkan petugas sosialisasi di Pasar Martapura, Pasar Gambut dan Pasar Ahad Kertak Hanyar. Tujuannya agar pengunjung dan pdagang pasar terus memakai masker selama bertransaksi dan agar rajin cuci tangan menggunakan sabun. Selain itu, tetap menjaga jarak aman dalam berinteraksi," cetus Andri.

Sementara itu, imbauan juga datang dari Saidan Pahmi, salah satu anggota DPRD Banjar. Menurutnya, meski pasien Covid-19 tidak selalu didahului dengan badan yang panas, karena terbukti tidak sedkit pasien Covid-19 yang dinyatakan positif, justru tanpa gejala. "Namun, ada baiknya sebagai langkah antisipasi, seyogyanya alat deteksi panas ini dimiliki oleh setiap tempat ibadah bahkan tempat-tempat umum berkumpulnya warga seperti pasar dan sebagainya," usulnya.

Jika memang tingkat akurasi alat deteksi tersebut dianggap lemah bahkan dianggap mendekati nol dalam mendeteksi pasien covid-19, namun setidak-tidaknya alat tersebut bisa dijadikan pengingat sekaligus warning bagi kita warga Kalimantan Selatan terkhusus warga Kabupaten Banjar bahwa kita tidak berada dalam kondisi aman 100 persen terhadap pandemi Covid-19.

"Kita saat ini masih berada dalam kondisi New Normal. Kondisi ini bisa kita maknai sebagai sebuah keadaan dimana protokol pencegahan pandemi Covid-19 seperti memakai masker, menjaga jarak antar personal menghindari aktivitas yang melibatkan byk orang kita anggap sebagai aktivitas keseharian biasa dalam kita bermasyarakat.

Karenanya, meski aktivitas tidak diawasi begitu ketat sebagaimana saat pelaksanaan PSBB dari aparat pemerintah, namun kesadaran kitalah yang menjadi pengawas agar kita selalu dalam koridor protokol pencegahan penularan Covid-19," imbuhnya.

Komentar