Angka Kematian Masih Tinggi, Sekolah Masih Belum Dibuka

MARTAPURA - Pemkab Banjar masih belum membolehkan sekolah, madrasah atau pesantren dibuka mengingat tingkat kematian akibat wabah Corona masih tinggi.


Akhir pekan ini, satu Waket Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Banjar HM Hilman mengakui angka kematian dibanding angka terkonfirmasi masih tinggi yakni sekitar 6 persen.

"Angka kematian masih tinggi. Membuka kegiatan belajar tentu masih berisiko.  Penambahan pasien masih terjadi padahal hasil lab lama.
Kita giat memisahkan yang terpapar untuk memutus rantai. Kemudian bagaimana treatment yang terjangkit tidak sakit. Kemudian agar yang sakit tidak meninggal," ujar Hilman.

Dari angka positif 10 persen mengalami gejala dan sakit dan angka kematian 6 persen tergolong masih tinggi.

"Kita harus menjaga keseimbangan yakni di tengah antara kepentingan kesehatan dan ekonomi. Masyarakat harus ikuti aturan pemerintah. Rajin memakai masker, cuci tangan serta jaga jarak," kata Hilman.

Sementara dr Diauddin mengakui bahwa untuk kunker anggota dewan sebelum berangkat harus rapid test. Begitu dari luar daerah juga rapid test atau isolasi mandiri sesuai protokol.

Guest House Sultan Sulaiman tenaga kesehatan sudah siap meski BPSDM dibuka oleh provinsi. Sejauh ini angka kasus 273, 40 sembuh, 14 meninggal, 219 isolasi di berbagai rumah sakit juga karantina mandiri.

JPS saat ini akan dicairka  namun terlebih dahulu dilakukan verifikasi sejumlah 68.000 KK. Sisanya Senin dan Selasa diluncurkan dari hasil musdes. Per KK dibantu 200 ribu rupiah.

Komentar