Satu Lagi Meninggal Corona Banjar, Aktif Berjualan di Pasar Banjarmasin


MARTAPURA - Kabupaten Banjar kembali mencatat satu kematian akibat Corona sehingga menjadi lima angka meninggal. Korban ialah seorang ibu yang memiliki toko dan berjualan di salah satu pasar besar di Banjarmasin.

Hal itu disampaikan langsung oleh juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjar dari Command Center Barokah kepada pers dengan sistem video conference, Jumat (15/5/20920).

Selain itu, ada tambahan positif Corona sehingga menjadi total 31 orang, dan pihaknya akan menggencarkan lagi upaya pemetaan warga mana saja yang terpapar atau dicurigai. "Kami sudah membekali puskesmas dengan banyak rapid test, yang tentu saja diutamakan untuk mengecek orang tanpa gejala (OTG) serta orang dlaam pemantauan (ODP), terkhusus orang risiko tinggi," ujarnya.

Sudah ada ratusan rapid test digunakan untuk para petugas medis yang memang berisiko tinggi, dan tak ketinggalan juga dimanfaatkan untuk memeriksa para jurnalis karena memang sangat berisiko sehubungan mobilitas akibat tuntutan profesi, guna mengupdate informasi Covid-19 kepada masyarakat.

"Selama PSBB ini, kami akan lebih gencar lagi merapid test. Bila ada pasien yang batuk, demam dan ada riwayat bepergian maka ini harus kami tes, karena dicurigai mengingat bergejala mirip Covid-19," cetusnya.

Teknisnya, begitu seseorang reaktif hasil rapid test-nya maka langsung di-swab, kemudian dikirim sample-nya ke BTKL.

Sementara itu, Hilman, Waket GGTPP Covid-19 Banjar menambahkan bahwa pihaknya sudah siap
PSBB, di mana aakan ada 4 posko di Banjar, 3 di Banjarbaru yang melibatkan pengamanan perbatasan oleh aparat gabungan. "Kita ingin, mengendalikan arus masuk orang. Semoga dalam 14 hari ini efektif, bisa untuk memisahkan antara yang terpapar atau sakit dengan warga yang sehat. Makanya, rapid test dilaksanakan massal," imbuh Hilman.

Sedangkan mengenai jaring pengaman sosial bagi warga yang belum terdata akan terus dilakukan pendataan oleh pihak kecamatan dan aparatur pembakal dibantu babinsa dan bhabinkamtibmas. Asalkan warga yang merasa berhak juga ikut aktif melaporkan diri, sehingga kemudian diverifikasi petugas.

"Yang sudah masuk data, jangan khawatir, bantuan yang belum diterima akan kita kirimkan ke kecamatan dalam satu dua hari ini. Warga diminta melapor petugas terdekat atau ke Call Center 112 jika ada hal yang masih kurang," bebernya.

Komentar