Kabupaten Banjar Jadi 2 Meninggal Corona, Satu Blok Minta Isolasi


MARTAPURA - Kabupaten Banjar menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjar (GTPP C-19) dari Command Center Barokah Martapura menerangkan, ada menambah satu kasus, sehingga total terkonfirmasi Corona mencapai 19 kasus. Tambahan satu kasus ialah penetapan status pasien dalam pengawaan (PDP) yang meninggal dunia beberapa waktu lalu, ternyata terkonfirmasi positif.


Dari 19 kasus, Banjar memiliki 11 dirawat, enam sembuh dan dua meninggal. "Kita ada menambah satu kasus terkonfirmasi sehingga total menjadi 19 kasus, yakni satu PDP yang sudah meninggal dunia namun belekangan terkonfirmasi positif Corona dari hasil lab yang dikeluarkan BTKL milik provinsi," ujar juru bicara GTPP C-19 Banjar, dr Diauddin, Jumat (8/5/2020).

Sementara itu, puluhan warga di Sei Lulut Sei Tabuk yang terkumpul dalam kompleks perumahan, menjadi geger karena mengetahui satu warganya positif Corona dan dinyatakan meninggal dunia. "Ada sebelumnya, kasus orang terjatuh yang lama tidak dievakuasi, dan setelah dievakuasi meninggal di RS Bhayangkara. Nah, ternyata almarhum banyak kontak atau interaksi dengan tetangganya di salah satu kompleks di Sei Lulut. Sehingga warga dengan kesadaran sendiri meminta diisolasi. Petugas kita sudah ke lapangan, membantu sosialisasi sekaligus pengambilan sample sweb warga," terangnya.

Diauddin mengatakan, petugas Lab yang khusus mengecek hasil sweb saat ini semakin sibuk, karena sample sehari bisa mencapai 400-an. Sedangkan kemampuan mendeteksi hanya berkisar 30-40 sample per hari. "Makanya, hasil sweb bisa berhari-hari baru bisa diketahui. Atau orangnya sudah lama meninggal baru bisa diketahui posisif atau negatif," bebernya.

Untuk yang positif namun tidak bergejala oleh Provinsi Kalsel diharapkan agar semua dirawat di satu tempat yakni di RS Abulung. "Kebetulan kita ada ibu dan bayi positif Corona, sehingga bisa kita drop ke Abulung. Sedangkan ada seorang wanita tua karena ada komplikasi parkinson tidak diterima, dan memang harus dirawat intensif di rumah sakit rujukan. Juga kondisi mirip pada seorang pria tua," cetusnya.

Sementara Dandim 10067 Martapura Letkol Siswo Budiarto mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena perkembangan Corona menuju puncak. "Tetap patuhi imbauan pemerintah, dengan menjaga jarak, memakai masker dan menunda mudik atau berada dalam kerumunan," ingatnya. Selain itu, jika PSBB berlaku, maka yang melintas wilayah mesti orang yang terpaksa berurusan (penting), dan harus dibekali dengan surat keterangan atau surat penugasan. Jurnalis mengalami pengecualian karena bertugas membantu pengawasan di lapangan guna evaluasi penanganan Corona.


Komentar