Guru Zuhdi Sudah Tahu Kapan Kembali


KALSEL berduka karena kehilangan salah satu ulama kharismatik. Sabtu (2/5/2020) sekitar pukul 7.40 waktu setempat telah berpulang ke Rahmatullah
KH Ahmad Zuhdiannoor atau yang akrab disapa Guru Zuhdi.

Beliau meninggal dengan tenang dan senyum indah di RS Medistra Jakarta. Dari info beliau meninggal karena sakit kanker paru stadium 4. Tak banyak orang menyangka. Sebab waktu mengumumkan pengajian libur sementara karena adanya wabah Corona, sebulan lalu beliau masih nampak segar tak menampakkan sakit.

Dari info anggota DPR Syaifullah Tamliha Jumat malam,  memang kondisi Guru Zuhdi sedang drop. Akhirnya salah satu murid terbaik Syaikh Zaini Ghani Sekumpul ini wafat Sabtu pagi.

Almarhum dikabarkan akan dikebumikan di Citra Graha Banjarbaru. Namun kabar terbaru jasad salah satu murid kesayangan Abah Guru Sekumpul ini dimakamkan di pendopo majlis taklim tepat di depan kediaman keluarga almarhum di Sei Jingah Banjarmasin.

Sebenarnya dari unggahan para netizen, banyak warga termasuk jemaah pengajian beliau yang bertakziah ke kediaman beliau di Sei Jingah Banjarmasin belakang Mesjid Jami. Namun karena masa pandemi Corona dan Banjarmasin sedang PSBB, oleh petugas dan relawan jemaah diminta membubarkan diri dan cukup mendoakan yang terbaik bagi almarhum dari rumah masing-masing.

Hanya saja demi melihat antusiasme pihak keamanan memberi ruang agar pemakaman berlangsung khidmat meski masih dibatasi secara wajar. Rombongan tiba di Bandara Syamsudin Noor lama dan kemudian menuju Banjarmasin. Ribuan jemaah menshalatkan dan memberi penghormatan terakhir.

Pada 2017 dalam sebuah pengajian, Guru Zuhdi terekam sedang memainkan tongkat kayu dengan hiasan tanduk rusa.

Kala itu sambil bercanda ia menjelaskan sengaja memakai tongkat agar sadar bahwa usia sudah tidak muda lagi. Ia yang kelahiran 10 Februari 1972 masih dengan nada menghibur jemaah memperkirakan tak sampai lima tahun lagi hidup di dunia. "Kuhitung-hitung kada beumur lima tahun lagi aku. Karena umurku 45, kada beumur lima tahun lagi aku," ujarnya dengan senyum khasnya dan jemaah menjadi gerrr.

Tetapi itu sebagai isyarat beliau kepada para jemaahnya. Memang tak banyak yang menyadarinya. Selamat jalan Guru, semoga Allah menempatkan pian dalam sebaik-baik kedudukan dan berkumpul dengan kekasih pian Baginda Nabi Besar Muhammad SAW serta Syaikh Zaini Ghani Sekumpul. Aamiin.

Komentar