Bantuan Sembako Mulai Didistribusikan ke Kecamatan


MARTAPURA - Menghindari busuknya telor jika terlalu lama disimpan di gudang, meski belum diberlakukan PSBB, Bupati Banjar menginstruksikan agar bantuan sembako ke masyarakat terdampak Corona di enam kecamatan segera didistribusikan.


Kepala BPBD Banjar Irwan Kumar mengatakan, berdasar pengalaman di daerah lain, memang baik Disbunak Banjar yang menyetok telur agak khawatir, sehingga Bupati Banjar H Khalilurrahman menginstruksikan agar telur segera saja dibagikan. "Saat ini mulai didistribusikan sekitar 8 ton telur, dan ada beberapa ton lagi akan dikirim juga ke kecamatan-kecamatan untuk bisa didistribusikan," jelas Irwan.

Selain itu, sembako lain seperti beras, minyak goreng, gula, teh juga mulai didistribusikan ke enam kecamatan seperti Tatah Makmur, Sei Tabuk, Kertak Hanyar, Gambut, Martapura Timur dan Martapura. "Kalau hasil pendataan camat, muspika, jika ada yang tertinggal bisa diusulkan mulai kecamatan hingga sampai ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjar," ulasnya.

Sebagaimana diketahui, masyarakat terdampak yang layak dibantu se-Kabupaten Banjar sebanyak 50.600 KK di luar program keluarga harapan (PKH) dan keluarga penerima manfaat (KPM). "Semua ada 50.609 KK yang terdampak. Namun untuk enam kecamatan 30.100 KK.

Dandim 1006 Martapura Letkol Siswo Budiarto mengimbau agar media bersama-sama mengawasi pendistribusian bantuan ini sehingga agar tepat sasaran dan bagi yang tertinggal namun layak dibantu supaya melapor ke aparat terdekat atau bisa mengadu ke Call Center 112. "Kami berharap bantuan bear dari dermawan agar dilaksanakan ke Gugus Tugas sehingga lebih terorganisir dan terarah," harapnya.

Sementara itu, Ikatan Dokter Gigi memberikan bantuan 50 paket sembako beserta masker dan juga dua tempat cuci tangan. Widodo dari IDGI Banjar-Banjarbaru mengatakan, pihaknya merasa ikut prihatin pandemi Corona dan dampak yang ditimbulkannya kepada masyarakat lapisan bawah. "Kami bersimpati dan peduli terutama kepada warga. Kami meminta masyarakat sementara menunda memeriksa gigi rutin, terkecuali bila terjadi pendarahan, pembengkakan, yang berat sifatnya ini baru bisa dilayani. Kalau cek rutin, karang gigi, ditunda dulu sampai wabah Corona selesai, sesuai kesepakatan kongres. Ini untuk mencegah penyebaran wabah karena dokter gigi dan THT paling rawan terinfeksi," akunya.

Komentar