Satu PDP Lagi Meninggal di RS Raza, Sempat Ditolak Warga Tungkaran


MARTAPURA - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat intensif di RSUD Ratu Zalecha Martapura Minggu (26/4/2020) meninggal dunia.


PDP seorang laki-laki berusia 66 tahun ini warga seputar Gunung Ronggeng Martapura dan harus dimakamkan secara protokol Covid-19.

Beredar kabar kalau almarhum akan dimakamkan di Desa Tungkaran malam Senin itu juga, namun belakangan batal karena oleh keluarga diusulkan dimakamkan di alkah keluarga.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjar dr Diauddin membenarkan kabar tersebut.

Hanya saja, lanjutnya, yang meninggal masih status PDP dan belum keluar hasil swab tenggorokannya. Sehingga statusnya mirip dengan dua PDP lainnya asal Kertak Hanyar dan Aluh-aluh.

"Memang ada yang meninggal, status PDP. Warga kita. Harus dimakamkan malam ini juga. Tadi kabarnya tidak jadi dimakamkan di Tungkaran, ini rencana di alkah keluarga saja," ujar Diauddin lewat WA.

Sejauh ini Kabupaten Banjar ada 13 atau 14 positif Corona, empat sembuh dan satu meninggal asal Kertak Hanyar.

Info yang agak miris jenazah ditolak oknum warga di Tungkaran meski sempat dinego oleh para pejabat Gugus Tugas Banjar seperti Ketua DPRD Banjar Rofiqi, Dandim 1006 Martapura Letkol Siswo Budiarto serta Kadinkes Banjar dr Diauddin.

Akhirnya pihak keluarga berinisiatif memakamkan almarhum di alkah keluarga. Sementara di kawasan dekat rumah almarhum warga agak gempar, karena almarhum kabarnya kerap shalat jemaah di satu mesjid kawasan itu.

Pemerintah terus mengimbau agar warga tetap waspada dengan rajin mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak seperti menghindari kerumunan massal. Wabah Corona memang masih menambah korban sehingga upaya bersama harus dijalankan demi memutus mata rantai penyebarannya.



Komentar