Alkah Khusus Korban Corona Dipersiapkan



MARTAPURA - Berdasar data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjar, saat ini orang dalam pemantauan (ODP) turun satu orang menjadi 127. Yang selesai dipantau ada 23 orang dan yang positif masih tiga orang dan dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin.


"Semoga angka ini tetap kita pertahankan, makanya ikhtiar masih terus dilaksanakan. Yang berisiko tinggi ada 48 orang sesuai tracking bersama 3 pasien Corona," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjar, HM Hilman didampingi sekretarisnya dr Diauddin, Jumat (3/4/2020).

Sementara alkah khusus korban Corona, sudah dipersiapkan dari aset pemda, jika memang keadaan memburuk. Dan lokasinya aman dan jauh dari pemukiman warga. "Juga untuk penyelenggaraan fardu kifayah memang sudah dipersiapkan bersama Kemenag. Namun fardu kifayah petugas di rumah sakit (Raza) sudah terbiasa protokol menghadapi jenazah penyakit menular, petugas di RSUD Raza sudah ada. KIta akui petugas di luar rumah sakit. Akan kita tindaklanjuti nanti bersama Kemenag," tambah Diauddin.

Gugus Tugas diharap bisa digerakkan hingga kecamatan, desa sampai RT-RT. Sampai saat ini 62 desa yang sudah siap, diharap 277 desa ditambah 13 kelurahan semua bergerak. "Kondisi keluar masuk warga di level terendah bisa terpantau. Perpanjangan masa tanggap darurat, yang diperpanjang dua minggu ke depan. Kami akan persiapkan desa-desa bebas Corona. Jika tidak ada pasien dan ODP maka desa dikategorikan sebagai desa bebas Corona.

"Desa bisa memakai dana desa untuk kegiatannya. Mengimbau budaya bersih, menyiapkan tempat mencuci tangan di area tertentu. Mereka sebagai agen-agen bisa menggerakkan warga untuk paham dan sadar bagaimana menyikapi dan menanggulangi Covid-19. Juga membangkitkan kesetiakawanan sosial untuk aktif membantu yang terkena musibah, atau yang kekurangan hidupnya sebagai dampak physical distancing ini," ujar Hilman yang juga Sekda Banjar ini.

Untuk karantina kesehatan lokal diakui Hilman masih belum berisi ODP, berkat ada pendekatan aparat. Sementara untuk karantina mandiri belum terdeteksi sebagai warga kurang mampu.

"Untuk penggunaan dana desa hari Senin Kadis PMD untuk soal bantuan sembako kepada wrag desa setempat. Kontrol ada di dalam Gugus Tugas ada pengawas dari unsur kejaksaan, inspektorat dan BPBD, sejak proses penganggaran, pelaksanaan sampai pertanggungjawaban. Harapan menghindari pelaksanaan yang tidak sesuai. Kabupaten Banjar untuk keperluan, dana desa bisa digeser. Sementara sembako masih belum bisa," ujar Hilman.

Dandim 1006 Martapura Letkol Siswo Budiarto, stiap warga negara wajib tunduk dan taat kepada aturan pemerintah. Tidak ada warga negara yang kebal hukum. "Kenapa saya ingatkan, jangan sampai karena ketidakpahaman malah kita keluar aturan yang mengakibatkan sanksi hukum. Setiap kecamatan sudah mulai melaksanakan kegiatan melibatkan unsur Muspika guna menekan penyebaran Corona," tukasnya.

Diakui masih ada banyak warga yang bersikeras shalat berjamaah dalam jumlah cukup banyak. "Ini bukan warga yang salah, namun kurangnya sosialisasi, maka dari itu perlu aparat yang di bawah memberikan pemahaman melalui musyawarah. Kita semua yang paham beri kesadaran, di sinilah peran semua, baik tokoh ulama maupun aparatur setempat," ujarnya.

Demikian juga masih ada warga Banjar yang datang melalui jalur udara, namun tetap didata dan selalu dilaporkan ke Gugus Tugas. "Intinya selalu ada arus warga yang masuk baik ke Banjar maupun Banjarbaru," ujar Dandim. Jumlahnya bervariasi ada belasan setiap harinya.

Sementara Dedi Novri Nusa, manajer PLN Martapura mengatakan bahwa pemberian diskon rekening listrik meliputi pelanggan rumah tangga 450 VA baik pascabayar maupun prabayar, kemudian 900 VA yang bersubsidi. Daya 450 VA gratis April, Mei, dan Juni. Sementara 900 VA diskon 50 persen April, Mei, dan Juni. Tatacara memperoleh pascabayar langsung diskon 100, sementara 900 50 persen. Sementara untuk prabayar/pulsa yakni dengan mengakses www.pln.co.id lalu pilih menu pelanggan dan stimulus Covid-19.

Komentar