Ketua DPRD Banjar Ingin Provokator Ditindaktegas


MARTAPURA - Dalam vidcon dari Command Center Barokah Martapura, Minggu (12/4/2020), Ketua DPRD Banjar Muhammad Rofiqi merekomendasikan kepada pihak keamanan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjar agar menindaktegas provokator yang membuat ratusan bahkan ribuan orang berkumpul, sehingga rawan terjadi penularan wabah yang masif.


"Kondisi social distancing sekarang ini untuk menekan wabah, namun bila ternyata ada provokator yang memprovokasi sehingga ada pengumpulan massa, kami berharap agar petugas keamanan untuk menindaktegas oknum ini. Sebab, kasihan tenaga kesehatan, kasihan masyarakat yang terdampak, jika masa penanggulangan harus diperpanjang lagi karena ada wabah Corona yang tak terkendali sebagai akibat perkumpulan massa tersebut," tegas politisi Gerindra ini.

Ia mengaku prihatin karena ada sejumlah tokoh yang justru memberi ruang kepada ribuan warga berkumpul menggelar kegiataan keagamaan. "Sebenarnya bukan kegiatan keagamaannya yang dilarang, tetapi dalam situasi ini, perkumpulan orang banyak tidak dimungkinkan karena itu potensi penularan wabah yang tak terkendali. Mohon para tokoh dan masyarakat memahaminya. Mari kita dukung imbauan pemerintah untuk tidak mengadakan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak," ingatnya.

DPRD Banjar sendiri bersedia menyisihkan sebagian anggaran kunkernya, senilai Rp5 miliar untuk digeser ke kegiatan penanganan Covid-19. "Kalau saya pribadi malah ingin semuanya digeser, namun tentu hal ini tidak bisa dipaksakan, karena tergantung persetujuan sebagian besar kawan-kawan di DPRD Banjar," cetus Rofiqi.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjar, dr Diauddin mengatakan bahwa sejauh ini ada 94 orang dalam pemantauan (ODP) yang berarti menurun, sebab 107 sudah selesai dilakukan pemantauan. Kemudian positif Corona tetap empat orang, dan sembuh satu orang (Banjar 1). 33 orang masuk risiko tinggi karena ada kontak dari dua pasien Corona yang terakhir, yakni Banjar 4 dan Banjar 5.

"Mengenai polemik adanya shalat Jumat, sebenarnya sudah kami tegaskan kami tidak melarang shalat, tetapi perlu dipahami bahwa kegiatan yang mengumpulkan orang banyak tidak diperbolehkan dalam situasi seperti sekarang. Kami sudah berusaha melakukan pendekatan dengan sejumlah tokoh, alhamdulillah sudah mulai memahami. Semoga saja, ada kerjasama yang baik agar kondisi ini tidak berlarut-larut, jangan sampai terjadi wabah yang tak terkendali lagi mengingat hal ini akan berdampak luar biasa baik bagi masyarakat, perekonomian dan sektor lainnya," ujar Diauddin, putra KH Badruddin.

Dandim 1006 Martapura Letkol Siswo Budiarto mengatakan bahwa pihaknya pun tetap memberikan pemahaman kepada masyarakat, tidak hanya perkumpulan massa di kegiatan keagamaan saja yang diminta untuk dihindarkan, melainkan juga kongkow-kongkow warga di cafe, atau warung dan lain-lain. "Semoga rekan-rekan pers tidak bosan untuk terus mengingatkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kedisplinan, menjaga jarak, membersihkan tangan dan lebih banyak di rumah saja kecuali hal yang penting untuk keluar rumah," bebernya.

Sementara Sekda Banjar yang juga Waket Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjar HM Hilman mengatakan bahwa pihaknya berupaya memfasilitas bagi ODP dan keluarganya yang harus menjalani karantina. Sejauh ini ada sembilan KK atau 29 jiwa yang difasilitasi dan sebagian besar tercover oleh aparatur setempat berkat kerjasama kecamatan, pembakal dan RT sekitar. 

Komentar