Kegiatan Keagamaan Mengumpulkan Orang Banyak Tidak Diperkenankan, Termasuk Nisfuan


MARTAPURA - Nisfuan yang biasanya ramai di Martapura dan sekitarnya mengumpulkan beribu-ribu jemaah, maka untuk tahun ini karena ada wabah Corona maka tidak diperkenankan. Hal ini sesuai dengan edaran MUI Pusat dan juga sejalan dengan kebijakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjar sebagaimana disampaikan Wakil Ketua Gugus Tugas Banjar HM Hilman melalui video konferensi dari Command Center Barokah, Rabu (8/4/2020).


Hilman mengatakan, sebelumnya sudah ada rapat bersama membahas soal ini yang dipimpin Bupati Banjar H Khalilurrahman sebagai Ketua Gugus Tugas Banjar dan dihadiri Forkopimda selaku Wakil Ketua Gugus Tugas yakni Kapolres Banjar AKBP Andri Koko, Dandim 1006 Martapura Letkol Siswo Budiarto, Kajari Banjar Muji Martopo, Sekda Banjar HM Hilman, dan para tokoh seperti Ketua MUI Banjar KH Fadlan Asyari, dari NU, Muhammadiyah dan perwakilan mesjid-mesjid.

"Para undangan yang hadir 40 orang yang pada kesimpulannya tetap melaksanakan Edaran MUI Pusat serta SE Bupati Banjar dalam artian setiap kegiatan keagamaan yang mengumpulkan orang banyak tidak diperkenankan. Diharap warga mengerti karena ini demi mencegah penularan wabah Covid-19." ujarnya. Dengan demikian, acara Nisfuan yang jatuh malam Kamis jika menghadirkan atau mengumpulkan orang banyak tidak diperkenankan, kecuali dilaksanakan secara terbatas. Bahkan, diimbau, acara bisa dilaksanakan di rumah masing-masing.

Sementara itu, juru bicara Gugus Tugas Banjar dr Diauddin mengatakan bahwa orang dalam pemantauan menjadi 102, yakni ada penurunan setelah sejumlah ODP menyelesaikan karantina mandiri. Sementara angka pasien dalam perawatan ada tiga, yang dirawat secara terpisah di RS Idaman Banjarbaru, RS Ansyari Saleh Banjarmasin dan RSUD Ulin, dan yang positif masih tiga. "Untuk yang positif, dua sudah lepas alat bantu karena mulai stabil dan masih satu orang yang mengalami sesak nafas sehingga masih harus dibantu alat pernafasan, yakni laki-laki (41) dengan kode Banjar 3," terang Diauddin.

Ia membantah bahwa seorang ODP di Kertak Hanyar dari cluster ijtima ulama Asia di Gowa Sulses telah positif Corona. "Di masyarakat cenderung sudah memastikan padahal dibawa oleh petugas untuk mengecek saja masih belum. Mungkin besok kita akan tahu kondisinya dengan pengecekan medis. Nah, ini saya harap warga tetap tenang, karena kami akan menangani ODP ini," jelasnya.

Arus masuk orang melalui Bandara Syamsudin Noor juga sudah mulai berkurang, tercatat hanya ada sembilan orang. "Berkat kerjasama dengan KKP bandara dan Dandim 1006 Martapura kita selalu bisa mendata ODP ataupun orang Banjar yang masuk daerah kita. Protap masih kita laksanakan, bila ada orang masuk akan didata dan diminta melakukan karantina mandiri.

Pembentukan Desa Tangguh Covid-19 terus dilakukan, sehingga kini sudah ada 170 desa yang sudah membentuk dan mulai melakukan kegiatan yang berkaitan dengan sosialisasi dan pengadaan fasilitas mencuci tangan dan lain-lain.

Komentar