MARTAPURA - Dunia medis di Kalsel kembali berduka setelah seorang dokter, yakni dr Hasan Zain meninggal Rabu (15/4/2020) pagi, dan dimakamkan secara prosedur Covid-19. Dokter yang murah senyum dan ramah ini tercatat pasien dalam pengawasan (PDP) yang kemudian dinyatakan Dirut RSUD Ulin dr Suciati bahwa almarhum terpapar Covid-19.
Dengan demikian, sudah tujuh warga Kalsel yang meninggal akibat Corona. Perinciannya, lima korban berasal dari Banjarmasin, Kemudian Banjar dan Tapin masing-masing satu orang meninggal. Sejauh ini berdasar data Gugus Tugas Pencegahan, Pengendalian dan Penanganan Covid-19 (GTP3C) Kalsel, 49 kasus positif Corona, diantaranya 37 dalam perawatan, lima sembuh dan tujuh meninggal.
Kemudian, orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 1.262, dan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 17. PDP terbanyak asal Banjarmasin 21 orang, Batola lima, Banjar dan Tabu masing-masing tiga orang, Banjarbaru ada dua, serta Tapin, Tabalong dan Balangan masing-masing satu PDP.
Kenaikan positif Corona sebenarnya termasuk cepat, sebab Rabu pagi sebenarnya masih berkisar 38 positif, namun, pada Rabu sore yang terkonfirmasi positif bertambah 11 orang sehingga total menjadi 49 kasus.
Sementara dari Kabupaten Banjar, Waket GTP3C Banjar HM Hilman mengatakan bahwa Kabupaten Banjar termasuk zona merah sehingga memang kerumunan massal mesti dihindari oleh warga. "Phyisical distancing mesti dipahami agar warga membatasi berdekatan apalagi dalam jumlah banyak (massal), guna meminimalisir kemungkinan tertular Covid-19. Kita memang berusaha agar kerumunan massal dihindari, sebab orang tanpa gejala sangat berpotensi menularkan virus ke orang lain," ujarnya.
Ia kembali meningatkan agar warga yang terpaksa beraktivitas di luar rumah untuk tetap mengenakan masker. Ia pun tidak menampik jika kasus tertular Corona sebenarnya banyak ketimbang data yang sudah tercatat, karena gejalanya seperti flu biasa. Jika imun tubuh tidak kuat, atau tidak mendapat bantuan medis, akibatnya akan fatal hingga kematian.
Komentar