Dampak Corona bagi Keluarga Miskin, Dinsos Banjar Siapkan Beberapa Formula


MARTAPURA - Dampak wabah Corona diakui atau tidak, cukup berdampak bagi warga utamanya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Pemkab Banjar tentu menyadari hal tersebut. Guna mengatasi dampaknya, Dinas Sosial (Dinsos) Banjar sudah menyiapkan beberapa formula untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi tersebut.


Rabu (8/4/2020), Kadisnsos Banjar, Ahmadi kepada pers mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan dan sebagian sudah didistribusikan kepada masyarakat yang berhak, sehingga diharapkan bisa membantu kehidupan ekonomi masyarakat yang berpenghasilan rendah yang dimaklumkan bakal terdampak akibat merebaknya virus Corona (Covid-19).

"Kami memiliki data terpadu yang telah disusun sedemikian rupa hasil kerjasama dengan pusat kesejahteraan sosial (puskessos) yang ada di desa-desa sejumlah 255 desa dari 277 desa se-Kabupaten Banjar. "Data-data itu kita manfaatkan untuk menyalurkan bantuan-bantuan yang mengucur dari pusat," ujarnya.

Pertama, bantuan sembako bagi 14.799 KK atau keluarga penerima manfaat (KPM) yang sebelumnya bernilai Rp150 ribu/KK/bulan maka sejak Maret 2020 sampai sembilan bulan mendatang (November 2020) naik menjadi Rp200.000/KK/bulan. "Penyalurannya langsung dari pusat melalui e-Warung yang penyedianya ada 84 buah warung sembako. "Realisasi bulan Maret penyalurannya ada 86 persen. Untuk April ini sudah bisa sejak awal bulan, dari sebelumnya hanya bisa ditarik setiap tanggal 10. Kita harapkan realisasinya bisa mencapai 90 persen," ujarnya.

Ahmadi menduga bisa saja KK yang tak mengambil sembako melalui e-Warung itu sudah menganggap mereka sudah mampu sehingga tak layak lagi menerima bantuan. "Ini nanti kita gali lagi pada rapat dengan aparat desa di puskessos. Makanya kita sangat berharap puskessos untuk selalu mengupdate data KPM ini sehingga betul-betul keluarga yang pra sejahtera yang berhak menerimanya. Dinsos hanya sebagai fasilitator saja, di sini kejujuran aparat desa sangat kita harapkan," tukasnya.

Kedua, bantuan untuk program keluarga harapan (PKH) juga ada kenaikan sejak Maret, di mana untuk ibu hamil dari keluarga kurang mampu dibantu Rp3 juta/tahun (sebelumnya Rp2,4 juta/tahun) yang pencairannya per tiga bulan, awal April sudah bisa dimanfaatkan. "Untuk PKH ini sebenarnya keluarga yang kurang mampu harus memenuhi salah satu dari sejumlah kriteria, yakni ada ibu hamil atau ada anak usia dini, atau ada disabilitas. Total ada 11.160 KK yang termasuk PKH," jelasnya.

Ketiga, ialah rencana bantuan beras dari pusat sejumlah 100 ton, namun jumlah ini diperkirakan hanya mampu mengcover 13.000 KK, jika kalkulasinya tiap jiwa membutuhkan 400 gram beras/hari atau 10 kg beras per KK. "Padahal, yang terdampak kami perkirakan sejumlah 40.000 KK. Nah, jika cuma bisa mengcover 13.000 KK selama 25 hari, berarti masih ada 25.900 KK yang tak menerima bantuan. Kami berharap ada dana cadangan untuk setidaknya mampu membantu 15.900 KK," beber Ahmadi.

Keempat, akan ada santunan kepada ahli waris korban Corona yakni Rp15 juta. Dana itu sudah disiapkan jika ada korban Corona yang meninggal sehingga ahli waris bisa terbantu setelah ditinggal korban meninggal akibat Corona.

"Program kelima atau terakhir ialah kami sedang mengusahakan 100 alat pelindung diri (APD) yang rencananya dibantu dari Kemensos. Nanti akan langsung kami serahkan ke Dinkes untuk membantu garda terdepan dalam menangani pasien suspect Corona," imbuhnya.

Komentar