Balik ke Banjar Tak Diterima Keluarga, Dimasukkan ke Karantina Guest House Sultan Sulaiman


MARTAPURA - Efek dari pembatasan masuk di bandara dan pelabuhan, masing-masing wilayah, termasuk Kabupaten Banjar mempersiapkan karantina kesehatan. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjar mempersiapkan karantina kesehatan di sejumlah tempat.


Rabu (1/4/2020) dari Command Center Barokah, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjar Hilman didampingi sekretaris dr Diauddin mengakui bahwa masih ada sejumlah warga Banjar yang nyantri di daerah terinfeksi kembali ke Banjar. "Namun, mereka kita cek kesehatannya dan diberi kartu kuning untuk selanjutnya harus aktif mengkarantina mandiri di rumahnya masing-masing. Namun, kita juga membuka karantina kesehatan," ungkapnya.

Karantina kesehatan adalah gedung khusus menempatkan orang dalam pemantauan (ODP) yang ada di Guest House Sultan Sulaiman Jl A Yani, Wisma Yulia Jl Menteri Empat dan Balai Pelatihan Kemenag Bincau/Indrasari. "Saat ini akan kita aktifkan satu dulu di Guest House Sultan Sulaiman. Nanti ada yang masuk karena santri ini pulang dari Jatim tidak diterima keluarganya yang takut tertular. Orangnya sehat, namun mau tidak mau harus masuk karantina, dan sudah kita siapkan di Guest House Sultan Sulaiman," terang Diauddin.

ODP Banjar sendiri berjumlah 128 dan menjadi target sehingga tidak sampai menjadi pasien dalam pengawasan (PDP), yakni dengan cara diberi dukungan moril dan selalu dikontrol kesehatannya meski dengan jalan konsultasi via WA. Juga akan menempatkan ODP yang bandel, karena masih masa karantina mandiri namun suka jalan-jalan ke mana-mana. Sebab, meski belum bergejala, ODP bisa saja sudah ada virus dalam tubuhnya dan dikhawatirkan menularkan ke orang lain.

"Jika ada yang bandel, status ODP namun, suka kesana-kemari maka akan kita masukkan dalam karantina kesehatan ini," timpal Dandim 1006 Martapura Letkol Siswo Budiarto. Ia pun lantas mengharapkan kerjasama semua elemen, hingga ke pemerintahan terbawah, yakni RT untuk mengaktifkan siskamling supaya tahu siapa saja yang dari luar wilayahnya yang masuk ke lingkungannya. Dalam sistem pertahanan rakyat semesta, hal itu sudah lumrah demi menjaga keamanan lingkungan, sehingga wabah tidak sampai menyebar atau masuk.

Hilman mengakui dalam waktu segera, para camat, pembakal, lurah untuk segera membentuk Desa Tangguh Covid-19 yang operasionalnya bisa menggunakan dana desa, dana kelurahan maupun anggaran kecamatan. "Besok akan kita mulai sosialisasikan," aku Hilman.

Diauddin menyarankan warga untuk aktif menjaga kebersihan, selalu cuci tangan, kemudian bisa mengkonsumsi multivitamin termasuk berjemur panas pagi sebelum tengah hari karena itu bisa membunuh virus. Selain itu, tentu saja olahraga teratur agar kondisi tubuh tetap fit. Sebab, yang rentan terserang virus, adalah mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah atau sudah memiliki penyakit kronis bawaan seperti paru, ginjal, diabetes dan lain-lain.

Komentar