Al Karomah Agak Kisruh, Ribuan Jemaah Memaksa Shalat Jumat


MARTAPURA - Imbauan Pemkab Banjar dan MUI Banjar seperti angin lalu saja bagi ribuan jemaah yang tetap memaksa untuk melaksanakan shalat Jumat di Mesjid Agung Al Karomah, Jumat (10/4/2020). Padahal imbauan tersebut melarang pengumpulan massa dalam jumlah banyak demi menghindari tertularnya wabah Corona.


Lepas tengah hari, ribuan jemaah berangsur-angsur mulai mendekati Mesjid Agung Al Karomah yang kali ini pagarnya ditutup rapat dan dijaga aparat gabungan baik dari Polres Banjar maupun Sat Pol PP Pemkab Banjar. Sejumlah orang ada yang berteriak ingin shalat Jumat sehingga aparat supaya segera membuka pintu pagar. Aparat sebenarnya sudah menyampaikan agar shalat Jumat diurungkan supaya tidak terjadi kerumunan massa yang sangat rawan bila terjadi penularan wabah Covid-19.

Namun, imbauan aparat seperti tidak digubris, malah sejumlah orang mulai melontarkan teriakan-teriakan yang kurang pantas kepada aparat yang berjaga di pintu-pintu pagar. Entah bagaimana, sejumlah orang mulai berani menggoyang-goyangkan pagar, sehingga dengan terpaksa aparat pun tak kuasa menolak keinginan ribuan jemaah, sehingga pintu kanan dan kiri pagar mesjid terbuka akibat paksaan jemaah yang sudah semakin tidak sabar itu. "Allahu akbar, Allahu akbar," seru ratusan jemaah sehingga sikon memang agak mencekam kala itu.

Seperempat kapasitas mesjid lumayan terisi. Namun, pelaksanaan shalat Jumat dilakukan dengan singkat, baik khutbahnya, maupun bacaan imam juga dipilihkan surah-suarh yang pendek saja. Bwegitu salam pun dilanjutkan dengan doa yang pendek, dan selanjutnya ribuan jemaah membubarkan diri dengan cukup tertib.

Kabar ini sebenarnya terlanjur beredar di medsos, memang masih ada pro dan kontra soal ini. Ada juga yang menyayangkan kejadian tersebut dengan menyarankan supaya tetap patuh dan disiplin dengan imbauan pemerintah yang. Selain itu ada juga yang mengkritik kebijakan pemerintah yang terlalu kaku. Menurut satu netizen, semestinya shalat Jumat tetap diperbolehkan dengan protap tertentu, misalkan harus cuci tangan, harus pakai masker, jarak shaf dijarangkan serta prosesi harus singkat.

Kasat Reskrim Polres Banjar AKP Rizky Fernandes mengakui bahwa kejadian di Mesjid Agung Al Karomah Martapura sedang diselidiki. Sejauh ini memang belum ada provokator yang diamankan, namun akan menjadi perhatian pihaknya. Sayangnya, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Banjar dr Diauddin yang dikonfirmasi, belum memberikan tanggapan resminya.

Komentar