2 PDP Meninggal, Ada Potensi Korban Meninggal Corona Bertambah


MARTAPURA - Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Banjar, dr Diauddin menginformasikan bahwa sudah ada dua pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dan telah dimakamkan dengan standar Covid-19. Mereka sudah dimakamkan namun hasil swab belum keluar dari lab.


"Seorang PDP asal Kertak Hanyar dimakamkan di Martapura, kemudian seorang lainnya dimakamkan di kampung halamannya di Aluh-aluh. Keduanya meninggal di RSUD Ulin. Keduanya saat dirawat memang reaktif terhadap rapid test, namun harus dipastikan hasil swabnya oleh lab. Jika hasilnya positif, maka korban meninggal Corona bisa bertambah," ungkapnya. Yang meninggal itu memang dari cluster Gowa Sulsel dan seorang lagi adalah nelayan yang aktivitasnya bersinggungan dengan kapal asing di perairan Aluh-aluh.

Sejauh ini, angka positif Corona masih sembilan, lima dirawat, tiga sembuh dan satu meninggal. Adapun orang dalam pemantauan (ODP) adalah 70 dan enam diantaranya dibawa ke Guest House, yang berasal dari Martapura lima orang satu keluarga, dan satu orang dari Sambung Makmur, dan biaya hidup mereka selama di karantina kesehatan akan ditanggung oleh Pemkab Banjar.

Diauddin mengakui bahwa data prosentase meninggal yakni satu dibagi sembilan (kasus) masih tinggi yakni 12 persen, sementara angka kematian rata-rata nasional adalah 8,6 persen dan dunia 6,5 persen. "Memang ini dilema, namun akan lebih baik jika kita terus menemukan kasus, sehingga mudah dilokalisir. Besok kita alat tes ada 100 buah dan kita akan gunakan untuk melacak siapa-siapa saja yang reaktif untuk segera dilakukan isolasi mandiri atau ke karantina kesehatan. Sekali lagi, wabah ini bukan aib sehingga diharap kesadaran dan kejujuran warga," bebernya.

Komentar