Warga Diharap Disiplin, Jika Tidak Masa Darurat Bisa Panjang



MARTAPURA - Memasuki hari ke lima, Jumat (27/3/2020), tanggap darurat Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Banjar mencatat ada 104 orang dalam pemantauan (ODP) yang berarti
meningkat. Namun angka pasien dalam pengawasan (PDP) masih dua.

Pelaksanaan shalat Jumat secara umum ditiadakan di Martapura dan sekitarnya seiring surat edaran Bupati Banjar H Khalilurrahman diperkuat fatwa MUI Banjar yang ditandatangani ketuanya KH Fadlan Asyari.

Meski begitu, ada sejumlah warga yang terlanjur datang ke mesjid karena tidak mengetahui adanya pelarangan shalat berjamaah di mesjid. Sejumlah petugas baik dari pemda, kepolisian dan TNI dengan sabar mengawal kebijakan serta mensosialisasikan kepada masyarakat.

Ketua Gugus Tugas Tanggap Darurat Penanggulangan Covid-19 Banjar HM Hilman didampingi sekretaris Diauddin serta Kadiskominfo Aidil Basith mengakui bahwa sosialisasi fatwa MUI Banjar memang mepet karena mereka mendapat kabar sudah sore mendekati maghrib. "Malam baru kami sebarkan edarannya baik melalui siaran radio dan media lainnya," imbuhnya.

"Namun kami akan terus mensosialisasikan melalui berbagai media baik radio, media mainstream hingga medsos juga melalui aparatur di kecamatan tentang social distancing. Kalau kita tidak disiplin maka boleh jadi ada korban Corona dan masa darurat yang 14 hari akan diperpanjang," ingatnya.

Ia mengajak semua ASN di kabupaten, kecamatan hingga ke level terbawah RW dan RT untuk giat mensosialisasikan bagaimana cara mengurangi resiko penularan Corona.

Sementara juru bicara Gugus Tugas Banjar Diauddin menambahkan bahwa bertambahnya ODP menjadi 104 mengingat banyak masuknya orang ke wilayah Banjar. Namun semua sudah didata berkat bantuan Kodim 1006 Martapura dan Polres Banjar dan semua dalam pemantauan petugas.

"Sampai saat ini di daerah kita tidak terjadi transmisi lokal yakni kasus penularan dari yang positif kepada warga sekitar. Semua ODP yang belum tentu terkena virus berasal dari luar daerah. Semoga kita bisa melalui masa darurat ini dengan selamat," harapnya.

Wawancara petinggi Gugus Tugas dengan para awak jurnalis (Jurnalis Banjar) dilakukan melalui telekonferensi, tidak seperti sebelumnya masih konvensional di Command Center. Para awak media terhubung dengan Command Center dengan aplikasi yang memungkinkan wawancara jarak jauh.

Komentar