Saidi dan Guru Khalil Bisa Jadi Penonton Saja, Kecuali Bersatu Lagi


MARTAPURA - Setelah memperoleh rekomendasi dari DPP Nasdem, H Saidi Mansyur dikabarkan tengah mengupayakan pendampingnya yang sejalan dan tentu saja, membangun koalisi dengan parpol lain guna melewati syarat minimal sembilan kursi parpol pendukung untuk bisa melenggang.


Saidi yang sekarang Wabup Banjar dan tergolong sebagai petahana yang akan maju bertarung lagi, belum terbuka ke publik tentang siapa yang akan mendampinginya nanti. Beberapa kesempatan ia hanya memberi sinyal bahwa pendampingnya masih dalam tahap penggodokan. Sebagaimana diketahui, Partai Nasdem di DPRD Banjar menguasai tujuh kursi, dan setidaknya harus mencari koalisi sehingga syarat minimal sembilan kursi bisa dipenuhi.

Hanya saja, dari informasi yang dihimpun, Saidi kemungkinan berpasangan dengan A Rozanie, politisi Nasdem yang sekarang sebagai anggota DPRD Kalsel. Rozanie sebelumnya digadang-gadang bertarung di Pilkada HST. Namun, karena perkembangan politik di HST, diperkirakan kurang menguntungkan bagi Rozanie, maka "peluru" politik diarahkan kembali ke Pilkada Banjar.

Antara Saidi dan Rozanie selama ini dikenal sebagai karib di DPRD Banjar periode 2014-2019. Kemudian, persahabatan berlanjut ketika Rozanie sebagai Ketua Timses Khalilurrahman-Saidi Mansyur kala memenangkan Pilkada Banjar 2015 lalu.

"Ada kemungkinan Saidi Mansyur akan berpasangan dengan Rozanie. Rozanie kan hampir dipastikan tidak jadi bertarung di Pilkada HST. Daripada bertarung di sana namun sulit menang, ia lebih baik mengarahkan "pelurunya" di sini (Kabupaten Banjar) dengan jalan bergabung dengan Saidi," ujar satu politisi yang minta dirahasiakan identitasnya.

Namun, karena Saidi Rozanie hanya berasal dari Nasdem saja, maka kemungkinan sulit mencari koalisi. Menurut pengamat politik, Supiansyah, Selasa (10/3/2020), langkah Saidi bisa saja buntu karena langkah cepat H Rusli yang terus intens mendekati parpol-parpol kecil. "Ada kemungkinan parpol yang berkursi sedikit akan merapat ke H Rusli berkat pendekatan H Rusli," ujarnya.

Begitu juga dengan nasib Guru Khalil, meski sudah ada sinyal positif dari Gerindra, namun diperkirakan akan sulit juga mendapat dukungan koalisi. "Guru Khalil pun bisa jadi akan menjadi penonton saja. Kecuali dua parpol besar ini yakni Nasdem dan Gerindra bergabung, maka ini baru menjadi lawan yang sejajar menghadapi H Rusli-Guru Fadlan," bebernya.

Ia melihat ada saja kemungkinan Guru Khalil dan Saidi melakukan rujuk politik kalau ingin tetap berkuasa, namun harus memiliki komitmen atau kontrak politik yang jelas, supaya tidak terjadi lagi persinggungan sebagaimana periode awal pemerintahan mereka berdua. "Saya melihat kemungkinan paling realistis, ialah Guru Khalil dan Saidi kembali bersatu, mengingat kekuatan politik H Rusli-Guru Fadlan sulit ditandingi pasangan manapun, kecuali Guru Khalil-Saidi bersatu lagi, karena biar
bagaimanapun Guru Khalil juga Saidi masih memiliki nama dan nilai tinggi," akunya.

Komentar