ODP Kabupaten Banjar Naik Jadi 72, PDP Jadi 2, Terbanyak Martapura Diikuti Sei Tabuk dan Kertak Hanyar



MARTAPURA - Semakin hari semakin bertambah saja, orang dalam pemantauan (ODP). Jika Senin (23/3/2020) kemarin 58, maka Selasa (24/3/2020) sudah 72 ODP dan 2 pasien dalam pengawasan (PDP).


ODP artinya orang yang diketahui ada riwayat perjalanan dari daerah terinfeksi Corona dan sedang dalam pemantauan petugas Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Banjar. Sementara PDP boleh dikata suspect Corona dan kini sedang dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin sebagai rumah sakit rujukan.

Dari jumlah 72 ODP itu, terbanyak ada di Martapura 26 orang, selain 2 orang yang naik statusnya menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) yang kini masih dirawat intensif di RSUD Ulin Banjarmasin. ODP sendiri disarankan mengisolasi diri di rumahnya masing-masing dan menghindari keluar rumah atau kontak dengan orang lain.

Kedua terbanyak adalah di Gambut 12 ODP, kemudian 7 Sungai Tabuk, Kertak Hanyar 6, Astambul 5, Karang Intan dan Beruntung Baru masing-masing 3 ODP, Simpang Empat, Aluh-aluh, Simpang Empat, Tatah Makmur, Mataraman masing-masing 2 ODP, serta Aranio, dan Sungai Pinang masing-masing 1 orang.

"Pada sore ini, data kita menunjukkan 72 ODP dan dua PDP. Perkembangan luar biasa sejak Jumat dari hasil pendataan. Upaya pencegahan kita lakukan dengan mensterilisasi kawasan publik, masjid-masjid, mushalla juga pesantren. Pak Bupati (H Khalilurrahman) sudah melepas tim penyemprotan tadi pagi," ujar Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Banjar, HM Hilman, Selasa (24/3/2020).

"Pemberlakukan masa darurat 14 hari ini yakni kita ingin tahu siapa yang benar-benar terjangkit. Tadi pelajar untuk belajar dari rumah sudah berjalan di bawah kendali Disdik. Di bawah Kemenag untuk madrasah-madrasah juga demikian. Sekarang kita dari haloqah diskusi bersama petinggi ponpes yang dihimpun (binaan) NU sudah ada kesepakatan. Yang terbuka tidak ada pemondokan, santri mulai besok sudah diliburkan. Namun yang sudah ada asrama maka tetap dalam lingkungan pesantren, namun pertemuan dibatasi," jelas Hilman. Selasa memang kegiatan belajar di Ponpes Darussalam masih berlangsung.

Selain itu, pengumpulan massa seperti acara isra miraj ditunda. Juga acara kondangan dan pesta pernikahan juga ditiadakan. Kalau tidak bubar sendiri akan dibubarkan dengan bantuan tentara dan polisi," tegasnya. Ia pun berharap, semoga penanganan bisa berjalan dengan baik dan wabah bisa segera berlalu, sehingga acara nisfu syaban masyarakat bisa terlaksana.

Sementara Sekretaris Gugus Tugas Diauddin mengatakan bahwa 72 ODP di Kabupaten Banjar memang rata-rata warga Banjar yang habis melaksanakan perjalanan dari daerah terinfeksi. "Kalsel sendiri belum dinyatakan daerah terjangkit. Daerah Banjar sendiri memang termasuk arus lalu lintas yang masih terbuka. Dua orang PDP sedang dalam penanganan RSUD Ulin," terangnya.

Mengenai kebutuhan dana, Pemkab Banjar akan melakukan pergeseran jika sangat dibutuhkan, kalau tindakan yang diambil sangat penting mengingat menyelamatkan warga sebanyak-banyaknya dari bahaya Corona. "Kami sangat mengapresiasi para tenaga medis, yang tetap menjunjung sumpah profesi untuk menolong masyarakat yang membutuhkan,"ungkapnya. Dari data, Jumat (20/3/2020) ada 5 ODP, Sabtu 6 ODP, Minggu 38 ODP, Senin 59 serta Selasa 74 (terdiri 72 ODP dan 2 PDP).

Data ini diambil dari data resmi milik Pemkab Banjar dan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Banjar pada portal http://layanan.banjarkab.go.id/coronavirus/public/

Komentar