Kalsel Tambah 3 Corona, Banjar 1 dan Banjarmasin 2

MARTAPURA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel kembali mencatat peningkatan penderita Corona menjadi delapan, Selasa (31/3/2020).

Berarti ada kenaikan tiga penderita Corona dari sebelumnya lima. Tambahan berasal dari Banjar satu dan Banjarmasin dua. Sedangkan status pasien dalam pengawasan (PDP) ada delapan. Orang dalam pemantauan di Kalsel mencapai 1.231.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjar dr Diauddin mengakui bahwa satu lagi PDP yang mereka rujukkan ke RSUD Ulin positif Corona. "Terbaru satu PDP kita positif Corona seorang laki laki berusia 41 tahun. Pasien ini terindikasi pernah ke Jakarta," kata Diauddin.

Di Kabupaten Banjar seperti dijelaskan Kadisperindag Banjar Made Suryawati, pasar tradisional berjalan dengan biasa, meski dikeluhkan sepi pembeli. Disperindag bersama Kodim 1006 Martapura, dan satgas pangan sudah monitoring bahan kebutuhan pokok, baik via telepon atau WA, kepada distributor, agen, serta bulog, ketersediaan beras, gula bawang merah, putih dan minyak goreng, aman hingga beberapa bulan  ke depan, kecuali gula agak menipis. Gula di Kabupaten Banjar satu bulan, kelangkaan disebabkan belum panen yang diperkirakan Juni depan baru panen. Pemerintah akan memasok gula dari luar bila terjadi kelangkaan.

"Kami terus berkoordinasi dengan provinsi agar di Banjar gula dan bawang putih bisa tersedia," ujarnya.

Sementara Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Banjar M Fachry melaporkan ketersediaan bahan pangan pokok, khususnya beras, saat ini Maret hingga April masih panen, dari 14.000 Ha luasan tanam. Di tingkat petani gabah melimpah, penggilingan sudah membeli gabah petani. harga 55 ribu per kaleng, saat ini turun 45  ribu per kaleng.

"Alhamdulillah, ada perubahan seusai keluar Permendag, harga gabah kering panen ditingkat petani, awalnya Rp3.700/kg dinaikkan jadi Rp4.250. Petani berharap uang tunai, untuk biaya tanam padi tahap kedua dengan bibit lokal, sampai Mei mendatang. Harapan petani Rp55 ribu/kaleng. Sekaleng isi 10-12 kg. Adapun jahe merah awalnya 40-60 ribu/kg, hari ini 102 ribu/kg terkait untuk herbal ketahanan fisik. Bermula ekspor ke kaltim 6 ton/minggu, sekarang 8 ton/minggu. Hanya saja petani mawar melati dan perangkai kembang terdampak karena sepi ziarah, sehingga harga bunga turun drastis, permintaan hampir tak ada. Melati minimal 10 ribu/gelas sekarang 500/gelas, dulu mawar setengkai 500 sekarang 50 rupiah pertangkai," bebernya.

Komentar