Gemetaran Karena Seumur Hidup Kali Pertama Berhadapan dengan Angin Puting Beliung 8 Bangunan Disapu Angin Puting Beliung



MARTAPURA - Sedang asyik mengerjakan sebuah bangunan di salah satu kompleks perumahan, Jl Martapura Lama Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Sungai Tabuk, Paman Ari terkejut karena bunyi gemuruh yang ternyata tak jauh darinya berada sedang menyapu beberapa bangunan di kompleks tersebut, Sabtu (7/3/2020).

Ia yang sedang mengerjakan rangka rumah itu segera berlindung di balik dinding rumah yang sudah utuh dekat proyek yang dikerjakannya itu. "Saya sampai gemetaran karena melihat berbagai material bangunan beterbangan disapu angin disertai bunyi bergemuruh. Ini baru kali pertama saya mengalami. Untung saya sempat berlindung di balik dinding rumah yang sudah berdinding bata," kisahnya.

Sebenarnya Ari bersama tiga tukang lainnya sedang mengerjakan proyek perumahan di kawasan tersebut, begitu tiba-tiba ada serangan angin puting beliung yang terang saja membuat mereka panik mencari perlindungan. Rangka dan atap pun berhamburan, beruntung pondasi masih utuh dan tak ada korban jiwa.

Selesai angin berlalu, delapan buah rangka rumah dikompleks tersebut yang rata-rata sudah berangka kayu dan beratap seng itu luluh lantak. Ari pun bersyukur dirinya bisa selamat, dan di sekitarnya pun tak ada korban jiwa.

Dari keterangan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjar, Irwan Kumar, memang ada serangan angin puting di kawasan Jl Martapura Lama, mengakibatkan delapan buah bangunan yang tata-rata masih berupa rangka dan atap seng, ambruk.

Lokasi di sebuah kompleks perumahan yang pengembangnya sedang membangun dengan bantuan para tukang. Tak jauh, justru ada sebuah rumah ambruk di Kompleks Posindo milik Subianto yang dihuni tiga jiwa, dan sebuah rumah lainnya cuma terdampak sedikit pada bagian dapur. "Rumah yang ambruk sebuah milik Subianto di Kompleks Posindo, sebuah lagi cuma sedikit terkena dapur. Juga di Kompleks Suryanata delapan bangunan rusak meski masih berupa rangka dan atap," jelasnya singkat.

Ketika dikonfirmasi Minggu (8/3/2020), Irwan Kumar mengatakan bahwa timnya sudah mendata dan bantuan segera diberikan. "Tim kami sudah mendata, dan bantuan berupa tenda dan lainnya sudah kami kirim hari ini," katanya. Bantuan untuk rumah yang berpenghuni saja. Sementara pihak Dinsos Banjar menyebutkan bahwa 8 bangunan yang ambruk masih kategori tanggung jawab pengembang (developer).




Komentar