Bapenda Belum Dapat Data dari Baramarta



MARTAPURA - Belum disetorkannya sisa pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp1,5 miliar oleh PD Baramarta ke kas daerah, diakui sendiri oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Banjar Farid Soufian. Alhasil, dalam waktu dekat soal itu akan dibahas bersama dalam suatu rapat.


Menurut Farid, dalam catatan pihaknya, Baramarta baru menyetorkan Rp500 juta. "PAD dari Baramarta menurut data kami baru dibayar Rp500 juta. Padahal, target kita di tahun 2019, Baramarta mesti mampu menyetorkan dana segar ke kas daerah sebesar Rp4,4 miliar," jelasnya.

Farid menambahkan bahwa pihaknya belum memperoleh data tentang realisasi penjualan batubara dari hasil produksi perusahaan plat merah itu. "Kami belum dapat data realisasi penjualan tahun 2018 dan 2019. Sebab data itu untuk mengetahui laba dari penjualan sehingga menjadi dasar untuk perhitungan bagi hasilnya," cetusnya.

Jika berkaca dari stetmen pejabat sebelumnya, Syahrialuddin, Baramarta disepakati menyetor PAD Rp2 miliar, namun yang sudah disetor baru Rp500 juta. Mengenai kapan Rp1,5 miliar akan disetorkan Baramarta, Syahrialuddin kala itu mengabarkan bahwa pihak Baramarta berjanji akan melunasinya Maret 2020, meski hal itu adalah target PAD 2019.

Beberapa kali pers coba menemui Direktur Utama PD Baramarta Teguh Imanullah, menurut sejumlah pegawai, pejabat yang bersangkutan sedang tidak ada di kantor. Begitu juga ketika coba dikonfirmasi via WA, sayangnya tidak tertanggapi.

Nasrun Syah selaku Badan Pengawas PD Baramarta pun enggan berkomentar dan menyarankan agar ditanyakan langsung ke petinggi Baramarta.


Komentar