Kunker 3--4 Kali Sebulan, DPRD Sebaiknya Dibubarkan Saja


MARTAPURA - Bukan rahasia lagi kalau anggota DPRD termasuk DPRD Banjar biasanya kunker keluar daerah bisa tiga hingga empat kali dalam sebulan. Saking kesalnya atas kelakuan wakil rakyat yang dianggap kurang berempati kepada rakyat, ada pejabat eksekutif mengusulkan supaya lembaga itu dibubarkan saja.


"Kalau dihitung-hitung untuk kegiatan kunker keluar daerah dalam setahun bisa lebih Rp25 miliar anggaran yang terkesan jadi mubazir. Padahal instansi lainnya sudah berusaha berhemat memangkas dari 25 persen sampai 50 persen anggaran," ujar satu pejabat eselon II yang minta identitasnya dirahasiakan, baru-baru tadi.

Menurutnya, kunker yang terkesan dipaksakan tanpa urgensi itu justru tak sejalan dengan prinsip efisiensi dan efektivitas anggaran bahkan menciderai rasa keadilan rakyat. "Sebaiknya bubarkan saja lembaga itu kalau tidak banyak manfaatnya," usulnya.

Sekwan Banjar Zainuddin mengakui bahwa anggaran kunker sekitar Rp25 miliar. Dalam bulan Januari 2020 saja anggota dewan kunker 3 sampai 4 kali.

"Amun ulun kada salah 3 kali. Terkecuali unsur pimpinan atau ada kegiatan pimpinan yang didampingi AKD sesuai kepentingan (tema acara) kegiatannya," kata Zainuddin, pejabat eksekutif yang tampak ketiban untung jadi dapat sering keluar daerah.

Video senada: 

https://youtube.com/shorts/0NlnWSZaGQM?feature=share

Saking sering keluar daerah sejak dilantik 4 September 2019, sejumlah anggota sulit menghafal kemana saja ia sudah berkunjung.

Hal sama diakui Syarkawi, politisi Gerindra yang dalam Januari 2020 empat kali kunker. Sayangnya kunker justru lebih banyak ke kampung orang lain bukan melihat sejauh mana pelaksanaan program pembangunan di kandang sendiri.

"Kalau tak salah saya kunker 4 kali. 3 keluar daerah dan sekali dalam daerah," ujar Syarkawi coba mengingat kunker di bulan Januari 2020.

Ketua DPRD Banjar M Rofiqi yang coba dikonfirmasi terkesan menghindar. Meski sudah melihat dan tahu ada pers yang coba wawancara ia berkilah sedang istirahat di ruang kerjanya. Setelah sejaman menunggu para jurnalis pun balik kanan.

Komentar