Bupati Ingin NU Netral dan Konsentrasi Membentengi Umat


MARTAPURA - Bupati Banjar H Khalilurrahman mengingatkan para pengurus PCNU Banjar untuk tidak membawa lembaga NU dalam politik apalagi menjelang Pilkada Banjar 2020. Hal itu ia sampaikan dalam acara pelantikan PCNU Banjar sekaligus membuka Musyawarah Kerja NU Banjar periode 2019-2024 di halaman IAI Darussalam, Jl Perwira Martapura, Rabu (12/2/2020).


"Lembaga NU jangan dibawa-bawa ke dalam politik, sebab secara lembaga NU itu netral. Lembaga jangan dipakai untuk dukung-mendukung calon. Sesuai khittah, NU harus netral. Tetapi bila ada oknum (anggota) pengurus ingin berpolitik silakan, asal tidak membawa lembaga NU. Kalau berpolitik secara pribadi, boleh saja," ujarnya seraya disdambut tepuk tangan hadirin yang diantaranya, Ketum PWNU Kalsel H Haris Makkie, Forkopimda, tokoh ulama, habib dan para pejabat terkait.

Di hadapan ribuan hadirin, Guru Khalil yang akan mencalonkan diri dalam pilkada mendatang ini berharap, para pengurus membawa NU ke arah yang lebih baik dan semata-mata berjuang mengharap keridhaan Allah. "Kerahkan harta, jiwa dan waktu untuk membentengi umat Nahdliyin dari paham-paham radikal. Warga NU harus tetap berada dalam paham ahli sunnah wal jamaah, artinya beribadah dan beramaliyah sebagaimana tuntunan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat," bebernya.

Sementara Ketua PCNU Banjar yang baru dilantik, Nuryadi mengaku sangat berharap besar terhadap kepengurusan saat ini mengingat ada Bupati Banjar H Khalilurrahman, sejumlah mantan wakil bupati seperti Fauzan Saleh, H Hatim Salman, bahkan ada 13 tokoh yang masih aktif sebagai anggota DPRD Banjar seperti Zaini Makkie, Ismail Hasan, M Iqbal dan sebagainya.

"Kita harapkan, PCNU Banjar tetap menjadi barometer bagi organisasi lain di Kalsel. Jangan sampai seperti periode sebelumnya, di mana kondisi tidak menentu, karena SK kepengurusan sampai empat kali terbit silih berganti. Dikatakan Nuryadi, ia bersama jajaran pengurus akan melakukan kegiatan penguatan ideologi aswaja dan ke-NU-an bagi para kader hingga warga Nahdliyin. "Kepala daerah diharap juga berasal dari NU, sebab NU sejatinya akan selalu berusaha menjadi mitra yang baik bagi pemerintah," kata Nuryadi.

Menurut Ketua PWNU Kalsel Haris Makkie yang juga Sekdaprov Kalsel ini bahwa 80-90 persen warga Kalsel adalah warga Nahdliyin, maka hal ini sebagai potensi besar untuk bisa didayagunakan untuk kepentingan pembinaan moral masyarakat serta bersama pemerintah mensukseskan pembangunan sehingga tercipta kesejahteraan dan harapan yang lebih baik.

Komentar