Berkas KTP Dukungan Andin-Guru Oton Siap Diserahkan ke KPUD



MARTAPURA - Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Banjar jalur independen menuju Pilkada Banjar 2020 Dr Andin Sofyanoor-KH Syarif Busthomi tampaknya menjadi satu pasangan yang serius berkompetisi. Buktinya, mereka mengumumkan sudah siap dengan berkas KTP pendukung yang akan diserahkan ke KPUD untuk diverifikasi faktual pada Rabu (19/2/2020) mendatang.


Meski KPUD Banjar mensyaratkan KTP pendukung pasangan calon berkisar 35.327 namun, pasangan Andin-Guru Oton justru akan menyerahkan sekitar 45.000 hardcopy KTP pendukung. Kesiapan ini disampaikan langsung oleh Andin didampingi Guru Oton dalam jumpa pers, di Posko Kawal Andin yang berada di kawasan Pusat Perbelanjaan Sekumpul (PPS) Martapura, Senin (17/2/2020).

"KPUD memang mensyaratkan hardcopy KTP sebanyak lebih dari 35 ribu, namun kita akan menyerahkan sebanyak 45.000 untuk berjaga-jaga, jika ada kekurangan berkas dari kami dalam verifikasi faktual nanti," ujar Andin yang mantan anggota DPRD Banjar tiga periode, sejak 2004--2019.

Ia berencana bersama psangannya, juga diiringi para ulama, tokoh politik dan masyarakat sekitar 100 orang akan mengantarkan puluhan ribu berkas tersebut dengan berjalan kaki dari Posko Kawal Andin ke KPUD Banjar yang berjarak lebih dari 1 km, Rabu besok.

"Sekitar pukul 8 pagi kita akan selamatan dulu di posko ini, kemudian menjelang pukul 9, kita bersama-sama dengan jalan kaki menuju KPUD, diiringi para ulama dan pendukung dan ditabuhi alunan rebana sambil shalawatan," terangnya sambil tersenyum.

Disinyalir, dukungan masyarakat dengan menyerahkan fotokopi KTP ke pasangan Andin-Guru Oton mencapai 55 ribu dan dipastikan sebarannya merata, yakni dari 20 kecamatan se-kabupaten Banjar. Jika ini benar, tampaknya, pasangan ini yang lebih berpeluang lolos di KPUD dari jalur independen. Padahal, dari jalur ini ada juga pasangan Mada Teruna-Ferriansyah, Yunani dan pasangannya, serta H Rusli-Guru Fadlan.

Disinggung mengenai transaksi politik, Andin dengan tegas mengatakan bahwa pencarian dukungan masyarakat sama sekali tidak dibarengi politik transaksi uang. "Silakan cek, 1000 persen, tidak ada politik uang atau transaksional. Ini murni keikhlasan para warga yang bersimpati dan mendukung visi misi kita yang ingin Banjar tetap dan semakin bersinar," bebernya.

Menurutnya, politik uang sama sekali bertentangan dengan norma agama bahkan kaidah hukum positif. "Kita mengedepankan politik yang indah, silaturahim, komunikasi dari hati ke hati kepada warga. Kalau politik sudah diwarnai politik transaksional (money politic) maka jangan harap akan melahirkan pemimpin yang baik yang peduli terhadap kesejahteraan warganya dan kemajuan daerahnya," imbuhnya.

Ia mengembalikan kepada penilaian masyarakat saja, jika ada pasangan yang memaksakan diri untuk melakukan politik uang baik ketika ingin mendapatkan KTP pendukung, maupun meraih dukungan parpol. "Saya percaya, masyarakat sudah bisa memberikan penilaian dan semakin bijak untuk memilih pemimpin," ucapnya.
 
Menurutnya, pilihan lewat jalur independen adalah peluang yang konstitusional bagi pihaknya. "Sebab ada dua jalur untuk memperoleh legitimasi, satu bisa lewat parpol, dan satunya lagi lewat masyarakat secara langsung. Nah, kami mengambil jalur dari masyarakat artinya berusaha meraih legitimasi rakyat secara langsung," katanya.

Sementara itu, Guru Oton yang merupakan cucu KH Sya'rani Arif yang masih zuriat Datu Kalampayan ini mengatakan ia bersedia mendampingi Andin karena Andin sebagai pemuda yang memiliki niat yang tulus ingin mempertahankan bahkan meningkatkan Kabupaten Banjar lebih sejahtera dan religius. "Saya mengajak masyarakat dan semua pihak untuk mari bersama-sama kita saling bekerja sama mewujudkan Kabupaten Banjar selalu dan makin bersinar. Kita akan awali dengan pilkada yang bersih," kata Guru Oton singkat.

Komentar