TAK disangka, di tengah acara rapat persiapan Haul ke-15 Abah Guru Sekumpul di halaman Kompleks Ar Raudhah Sekumpul Martapura, Jumat (20/12/2019) malam, Bupati Banjar H Khalilurrahman ada mengisahkan pertemuan Gus Dur dengan Abah Guru Sekumpul.
Pertemuan itu menurut Guru Khalil terjadi sekitar Mei 2000 ketika Presiden ke-4 RI itu berkunjung ke Kalsel. Gus Dur selain bertamu ke kediaman Abah Guru Sekumpul juga berkesempatan ziarah ke Makam Datu Kalampayan. Tentu saja Abah Guru Sekumpul ikut mendampingi.
Saat di makam, Guru Khalil kebetulan duduk di samping Abah Guru Sekumpul. Sementara Gus Dur tak jauh berada namun lebih dekat ke makam.
Guru Khalil menceritakan, Abah Guru Sekumpul kemudian mencolek dirinya dan setengah berbisik menginformasikan bahwa Gus Dur saat itu tengah asyik mengobrol dengan sahibul makam yakni Datu Kalampayan.
"Wahai Khalil, Gus Dur itu memang seorang wali Allah. Dia saat ini tengah asyik berbincang dengan Datu Kalampayan," ujar Guru Khalil menirukan bisikan Abah Guru Sekumpul.
"Gus Dur memang unik. Meski pandangannya terbatas namun ia mampu menghafal 3.500-an nomor telepon relasinya. Luar biasa," kata Guru Khalil kepada hadirin.
Tak mengetahui bahwa seseorang itu wali Allah kecuali dia wali Allah juga. Abah Guru Sekumpul itu menurut Guru Khalil adalah wali Allah.
"Kala masih sebagai anggota MPR, saya ada beberapa kali bermimpi ditemui Guru Zaini (Abah Guru Sekumpul). Beliau menegur supaya saya lekas berhenti dan kembali mengurus banua. Saya cuma bilang akan berhenti namun mesti menyelesaikan sampai akhir periode jabatan," kata Guru Khalil.
Gus Dur memang berada di Kalsel sekaligus melakukan kunker diantaranya membuka Aruh Ganal 2000 di Gedung Bundar Sultan Suriansyah. Kebetulan penulis menyaksikan kehadiran Gus Dur di acara Aruh Ganal.
Di acara itu dikumpulkan oleh Gubernur Kalsel berbagai tokoh ormas, tokoh agama, pemuda dan mahasiswa juga kalangan teknokrat untuk membuat grand design pembangunan Kalsel ke depan. Penulis ada di Komisi Politik dan Pemerintahan yang salah satu rekomendasi komisi ini ialah pemindahan ibukota Kalsel dari Banjarmasin ke Banjarbaru.
Pertemuan itu menurut Guru Khalil terjadi sekitar Mei 2000 ketika Presiden ke-4 RI itu berkunjung ke Kalsel. Gus Dur selain bertamu ke kediaman Abah Guru Sekumpul juga berkesempatan ziarah ke Makam Datu Kalampayan. Tentu saja Abah Guru Sekumpul ikut mendampingi.
Saat di makam, Guru Khalil kebetulan duduk di samping Abah Guru Sekumpul. Sementara Gus Dur tak jauh berada namun lebih dekat ke makam.
Guru Khalil menceritakan, Abah Guru Sekumpul kemudian mencolek dirinya dan setengah berbisik menginformasikan bahwa Gus Dur saat itu tengah asyik mengobrol dengan sahibul makam yakni Datu Kalampayan.
"Wahai Khalil, Gus Dur itu memang seorang wali Allah. Dia saat ini tengah asyik berbincang dengan Datu Kalampayan," ujar Guru Khalil menirukan bisikan Abah Guru Sekumpul.
"Gus Dur memang unik. Meski pandangannya terbatas namun ia mampu menghafal 3.500-an nomor telepon relasinya. Luar biasa," kata Guru Khalil kepada hadirin.
Tak mengetahui bahwa seseorang itu wali Allah kecuali dia wali Allah juga. Abah Guru Sekumpul itu menurut Guru Khalil adalah wali Allah.
"Kala masih sebagai anggota MPR, saya ada beberapa kali bermimpi ditemui Guru Zaini (Abah Guru Sekumpul). Beliau menegur supaya saya lekas berhenti dan kembali mengurus banua. Saya cuma bilang akan berhenti namun mesti menyelesaikan sampai akhir periode jabatan," kata Guru Khalil.
Gus Dur memang berada di Kalsel sekaligus melakukan kunker diantaranya membuka Aruh Ganal 2000 di Gedung Bundar Sultan Suriansyah. Kebetulan penulis menyaksikan kehadiran Gus Dur di acara Aruh Ganal.
Di acara itu dikumpulkan oleh Gubernur Kalsel berbagai tokoh ormas, tokoh agama, pemuda dan mahasiswa juga kalangan teknokrat untuk membuat grand design pembangunan Kalsel ke depan. Penulis ada di Komisi Politik dan Pemerintahan yang salah satu rekomendasi komisi ini ialah pemindahan ibukota Kalsel dari Banjarmasin ke Banjarbaru.
Komentar