Butuh dua jam dan 35 menit untuk menyelesaikan pertandingan epik akhir tahun 2019 ini. Thiem (Austria) sempat unggul 4-1 saat mematahkan sejumlah servis Stefanos, sebelum akhirnya Tsitsipas menjadi pemenang termuda dari kompetisi sejak Lleyton Hewitt pada tahun 2001.
Tsitsipas mencetak 34 pukulan menang atas runner-up Perancis Terbuka dua kali, Thiem dalam final mendebarkan, berkualitas tinggi, dan pebnuh sorak-sorai ribuan penonton London. Kedua petenis sama-sama agresif sejak awal, melepaskan tembakan-tembakan dari kedua sisi lapangan masing-masing, juga sesekali menyerbu ke depan net.
Tsitsipas dan Thiem masing-masing menyelamatkan dua break point sebelum petenis Austria itu keluar dari tekanan, dan pukulan backhand Thiem yang merugikan pemain asal Athena itu.
Tsitsipas dengan sigap bangkit lagi di set kedua, lalu menyingkirkan pemegang forehand keras setelah melakukan break ganda pada 3-0.
Tsitsipas tanpa henti, melayani permainan Thiem setelah melakukan hanya satu kesalahan sendiri dalam set kedua. Satu sisi Thiem justru menghilang gaya permainannya.
Momentumnya pada set penentuan di mana Tsitsipas, sempat lead 2-1. Namun, pertempuran mereka belum selesai, tergambar pada semangat dan teknik kelas tinggi yang ditampilkan sampai skor 3-3. Kejar-kejaran bahkan sampai 6-6 sehingga pertandingan ditentukan melalui tiebreak.
Tsitsipas coba bermain menyerbu dan mampu unggul 4-1 dan meskipun Thiem menolak menerima kekalahan saat berhasil untuk menyamakan 4-4, namun beberapa groundstrokes merugikannya, sehingga keluarlah sebagai juara baru Stefanos Tsitsipas.
Postingan
Komentar