Federer Kembali ke Jalur Perebutan Gelar, Nadal Rengkuh Nomor Satu Akhir Tahun


LONDON - Praktis pertandingan paling menarik di hari kelima pegelaran ATP Finals 2019 di O2 Arena London, Jumat WIB ialah pertandingan penentuan tiket akhir semifinal antara Roger Federer melawan Novak Djokovic. Tak disangka, ternyata Federer (Swiss) berhasil comeback dan menang dua set langsung sekaligus mengamankan tiket semifinal.



Juara enam kali, Federer, berada dalam kondisi baik dibuktikan kemenangan 6-4, 6-3 atas Djokovic. Ia memastikan lolos dari Grup Bjorn Borg di belakang Dominic Thiem. Kekalahan petenis Serbia ini untuk yang pertama kali atas pemain berusia 38 tahun sejak 2015. Empat tahun Fededer selalu dikangkangi Djokovic.

Djokovic tetap bermain tenang untuk mencegah break point di game satu tetapi kesalahan ganda berturut-turut membuatnya berada di bawah tekanan Federer yang menampilkan backhand gemilang.

Pertandingan berlanjut dengan kecepatan tinggi, namun Federer lebih bagus sehingga set pertama ditutup 6-4 untuk juara 20 kali grand slam itu. Federer mempertahankan tekanan pada awal set kedua tetapi Djokovis memberikan perlawanan meski dari baseline.

Djokovic nampak sedikit bermasalah dengan siku kanannya, sehingga terus-menerus berada dalam tekanan Federer. Sepasang kesalahan sendiri Djokovic membantu Federer memperoleh trio poin dan ia melompat kegirangan setelah voli Djokovic menyangkut di net sekaligus memenangkan pertandingan dua set 6-4 6-3.

Kekalahan Djokovic membuat kans Rafael Nadal meraih petenis nomor satu di akhir 2019 menjadi terbuka dan tak mungkin terkejar pesaing lainnya. Dengan demikian, Nadal bergabung dengan Federer, Djokovic dan Jimmy Connors sebagai petenis nomolr satu dunia di akhir tahun.  Mereka hanya tertinggal satu poin dari legenda Pete Sampras (enam).

Ini juga menandai tahun ke 16 berturut-turut di mana salah satu dari 'Empat Besar' - Federer (2004-07 dan 2009), Nadal (2008, 2010, 2013, 2017 dan 2019), Djokovic (2011-12, 2014-15 dan 2018 ) dan Andy Murray (2016) - selalu merengkuh petenis putra terkuat. Pada usia 33, Nadal adalah nomor satu akhir tahun tertua dalam sejarah peringkat ATP. Djokovic pernah di usia 31 tahun, sedangkan Federer lebih muda lagi.

Sementara pada partai lain di Grup Bjorn Borg yang sudah tidak menentukan lagi antara Dominic Thiem (Austria) melawan Matteo Berrettini (Italia), Thiem kalah namun tetap sebagai juara grup. Thiem, yang sudah lolos ke semifinal untuk pertama kalinya di O2 Arena dengan kemenangan luar biasa atas Roger Federer dan Novak Djokovic, dikalahkan 7-6 (7-3) 6-3 oleh Berrettini.

Berrettini debutan turnamen melesakkan 30 pukulan menang-17 dari forehand yang kuat-dan hanya patah sekali, mengakhiri musim yang sukses dengan menyamakan rekor head-to-head mereka menjadi 2-2. Berrettini merebut kendali di set pembuka dengan mematahkan servis Thiem untuk memimpin 5-4. Namun ia berhasil dalam tiebreak. Forehand ciamik Berrettini terus ditembakkan pada set kedua, untuk memimpin 4-2. Kemudian, secara meyakinkan Berrettini terus memimpin dan menutup set kedua dengan 6-3. (livescore.com)

Komentar

Advertorial Post