WIMBLEDON - Nama Indonesia jarang terdengar di Wimbledon, maka kali ini nama Priska Nugroho cukup menyita perhatian media internasional. Ia maju ke perempat final tunggal putri junior Wimbledon pertamanya untuk karir Grand Slam. Ia pada Rabu (10/7) waktu Inggris di All-England Club, mengalahkan petenis Ceko berusia 14 tahun Linda Fruhvirtova, 4-6, 6-3, 6-3.
Pemenang turnamen WTA Future Stars U-14 di Final WTA Singapura pada tahun 2017, Nugroho cukup mengejutkan publik Inggris meski tidak diunggulkan dalam drawing Wimbledon.
Priska Nugroho juga anggota dari Tim Tur Dana Pembangunan Grand Slam, disponsori oleh Federasi Tenis Internasional (ITF), yang memilih pemain-pemain berbakat dari negara-negara tenis berkembang dan mensponsori perjalanan internasional mereka ke kompetisi tingkat tinggi.
"Ini Wimbledon pertamaku dan ini sulit dipercaya," kata Priska Nugroho. "Saya bermain di rumput, seperti, lima tahun lalu di Australia. Saya sangat menyukainya. Itu cocok dengan tipe permainan saya. Tidak ada banyak pemain dari Indonesia yang bersaing di turnamen internasional ini. Mereka benar-benar mendukung saat ini dan menantikan pertandingan saya, dan saya bersyukur untuk itu," tukas gadis 16 tahun ini.
Priska Nugroho, yang berusia 16 tahun pada bulan Mei tadi, ingin menjadi pemain pertama dari Indonesia yang memenangkan single junior putri Grand Slam sejak Angelique Widjaja memenangkan dua gelar, yakni Wimbledon 2001 dan gelar Perancis Terbuka 2002.
Priska Nugroho adalah salah satu dari empat pemain yang tidak diunggulkan untuk tampil di perempat final, bergabung dengan Daria Snigur (Ukraina), petenis Prancis Elsa Jacquemot, yang mengalahkan unggulan 5 Hurricane Tyra Black di babak pertama dan petenis dari babak kualifikasi Polina Kudermetova, adik perempuan Veronika Kudermetova (59 WTA).
Postingan
Komentar