PESUGIHAN

Suatu hari Utuh dibujuk oleh Katur kawannya untuk mencari pasugihan ke pulau seberang. Konon katanya, kalau sudah lelaku di gunung di pulau seberang itu, bisa kaya mendadak.
Namun, Utuh bersikukuh tak mau ikut karena merasa hidupnya sudah cukup meski sederhana. Katur tanpa Utuh tetap berangkat bersama sejumlah orang yang berambisi menjadi orang kaya. Beberapa waktu kemudian, Utuh bertemu lagi dengan Katur yang ternyata memang sudah selesai mencari pasugihan. "Bagaimana bro, berhasil," tanya Utuh. "Wah, biar saja saya tak jadi kaya, karena minta tumbal bro," aku Katur. Sewaktu di gunung angker itu, Katur dan kawan-kawannya menjalani beberapa ujian. Makan mie yang berupa ulat dan cacing. Minum sirup yang tampak bagai darah. Hingga ujian akhir memotong ikan. "Pas pisau sudah menempel di ikan, tiba-tiba aku mendengar suara anakku yang merintih minta kasihani. Kontan saja saya kaget dan melempar pisau. Yang lain tetap saja mengiris ikan," kisah Katur. Sepulangnya, Katur memang menemukan anaknya sakit dan entah kebetulan atau tidak, leher belakang anaknya biru seperti kena sabetan sebuah benda tajam. "Yang nekat mengiris ikan memang kaya sekarang ini bro. Tapi ayah kandungnya mendadak meninggal. Ah, andai dari ikan itu terdengar suara ayah mertua saya, saya pasti nekat," ujar Katur yang memang kurang akur dengan mertuanya itu. "Ah, kamu ini, kupikir jera mencari pesugihan," sela Utuh sambil tertawa.
#utuh

Komentar