Banjar, Perkembangan Ternak Sapi Pesat dan Menggembirakan



MARTAPURA - Kabupaten Banjar benar-benar serius mengembangbiakkan sapi setelah beberapa tahun lalu, Indonesia sempat digoncang kelangkaan dan mahalnya daging sapi. Kini, populasi sapi di daerah ini mencapai 18 ribu lebih dari yang sebelumnya cuma ribuan.



"Perkembangan ternak sapi dalam tiga tahun terakhir, setiap tahunnya tidak kurang kurang dari 7 persen. Bandingkan dengan perkembangan manusia yang cuma 2 sampai 3 persen. Ini tentu saja menggembirakan. Sebab, kita sudah cukup berhasil mengatasi kelangkaan daging sapi, minimal di daerah kita sendiri," tegas Kadis Peternakan dan Perkebunan Banjar, Dondit Bekti, Kamis (16/5/2019).

Dondit mengklaim, untuk memenuhi kebutuhan daging di daerah ini, RPH memotong setidaknya 7 sampai 10 ekor sapi dalam sehari. "Syukurnya, 75 persennya merupakan hasil budidaya peternak dari daerah kita sendiri. Jadi, cuma 25 persennya saja yang masih disuplai dari daerah tetangga, seperti dari Tanah Laut. Tapin dan sekitarnya," jelasnya.

Memang diakuinya, sejak tiga tahun terakhir, gencar dilaksanakan program pembiakan sapi secara Siwab atau Sapi Indukan Wajib Bunting. Para peternak sapi diberi bantuan pembiakan baik bantuan bibit indukan maupun rekayasa kawin suntik. "Sapi yang sudah dewasa diberi suntikan hormon sehingga birahi. Di samping itu, penyuluh juga mengajari cara pemberian dan pengolahan pakan yang baik," bebernya.

Sebagaimana diketahui, sentra sapi di Kabupaten Banjar terletak di Kecamatan Sambung Makmur terbanyak 4.000 ekor lebih, menyusul, Kecamatan Mataraman, Sungai Pinang, Karang Intan dan sekitarnya. Sebenarnya, ada di Kecamatan Aranio ratusan bahkan ribuan, namun sifatnya liar, sehingga lepas dari program Siwab.

Komentar