Keramat Habib Syekhon Jakarta pada Guru Sekumpul Hingga Capres

Kisah ini saya peroleh dari Sultan Khairul yang mendapat kisah ini dari khaddam Habib Syekhon. Suatu ketika menjelang Pilpres 2014, entah kenapa Habib Syekhon ingin agar Prabowo menemuinya. Pesan pun disampaikan namun entah bagaimana,
Prabowo tak kunjung sowan kepadanya. Habib yang dikenal sebagai wali majdzub ini justru dikunjungi oleh Jokowi. "Berarti ini yang kelak jadi presiden," celetuk Habib Syekhon. Dan memang Pilpres 2014 menghasilkan Jokowi sebagai pemenang.

Keunikan Habib Syekhon ini sangat dihormati oleh para habaib lainnya dan ulama terkemuka termasuk Guru Sekumpul. Pernah suatu hari ada yang marah karena Habib Syekhon main gambus justru ketika adzan berkumandang. Seketika, orang yang marah itu dikempit pada ketiaknya Habib. Orang itu lantas minta ampun, karena dalam kempitan itu, orang tersebut melihat kiblat Ka'bah.

Cerita menakjubkan juga pernah disampaikan Guru Syahril bahwa Guru Sekumpul suatu ketika berkunjung ke Jakarta dan diminta memang untuk bertamu ke Habib Syekhon. Lama menunggu, Guru Sekumpul si tuan rumah tak juga tiba karena sedang tak ada di rumah. Datang-datang, Habib Syekhon justru datang dengan motor dengan pakaian nyentrik yakni setelan tentara. Guru Sekumpul sempat terbersit, koq begini orang yang hendak ditemui.

Habib Syekhon dengan suara berat memanggil nama kecil Guru Sekumpul. "Zaini masuk ke sini," kata Habib Syekhon. Guru Sekumpul muda pun manut dan masuk ke kamar Habib Syekhon. Di dalam kamar, banyak lemari kaca yang berisi boneka-boneka lucu. Habib Syekhon tanpa menunggu lama melihat Guru Sekumpul yang tampak bingung, mengambil gitar gambusnya dan mulai menyenandungkan syairnya.

Ajaib, boneka-boneka yang ada di dalam lemari kaca menari-nari mengikuti irama gambus yang dibetot Habib Syekhon. "Sejak saat itulah Guru Sekumpul mengaku tobat tak ingin lagi menganggap remeh siapa pun juga," kisah Guru Syahril.

Tampak pada gambar, Prabowo menggandeng Habib Syekhon. Namun, apakah Pilpres 2019 ini Prabowo yang menang? Wallahu a'lam.

Komentar