Penanganan Sampah Pasca Haul Dioptimalkan Bagai 212


MARTAPURA - Dinas LH Banjar tetap bertekad untuk lebih optimal menangani sampah pasca Haul Sekumpul. Memang tugas itu tidak ringan, mengingat dari pengalaman sebelumnya, kapasitas sampah mencapai 100-150 ton, dan itu sama dengan sampah yang ditangani sehari-harinya oleh petugas dan armada kebersihan milik Dinas LH Banjar.



"Kalau dihitung, kapasitas sampah usai haul itu sama dengan sampah sehari yang ditangani di dalam Kota Martapura. Berarti pasca haul itu sampah yang harus ditangani mencapai dua kali lipat ketimbang hari biasa," aku Kadis LH Banjar Boyke Wahyu Triesetyanto, baru-baru ini.

Menurutnya, bisa dibayangkan bagaimana kewalahannya tenaga kebersihan maupun armada untuk menangani sampah satu kota ditambah sampah seputar Sekumpul yang mencapai dua kali lipat dari biasanya. "Meski begitu, tenaga dan armada akan tetap dioptimalkan, meski tentu tidak bisa selesai dalam satu hari, apalagi situasi lalu lintas memang masih padat hingga hari ketiga pasca haul," aku Boyke.

Ia mengakui, untuk penanganan yang lebih maksimal, memerlukan kerja sama dari semua pihak. Misalnya, hadirin bisa dengan sukarela membawa kantong plastik untuk membawa sendiri sampahnya. Juga bisa dilakukan dengan sistem pungut ketika hendak pulang. "Hal ini sudah pernah dilakukan oleh peserta reaksi 212 di Jakarta, di mana ada sekelompok jemaah yang khusus membawa kantong plastik seiring pulang dari lokasi kegiatan," ungkapnya.

Boyke tetap memberikan himbauan kepada peserta haul untuk tidak membuang sampah sembarangan seperti ke saluran drainase atau irigasi, sebab hal itu akan lebih mempersulit penanganan sampah. "Buang lah sampah pada tempat-tempat yang sudah disediakan pemerintah maupun relawan," saran pejabat senior ini. adi

Komentar