MARTAPURA - Partai Berkarya Kalsel bertekad ingin kembalikan stabilitas ekonomi sebagaimana era Soeharto. Untuk itu, para kadernya akan berjuang seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut. Hal itu disampaikan Ketua Umum DPW Berkarya Kalsel, Edy Suryadi dalam temu kader Berkarya Kabupaten Banjar dan Banjarbaru baru-baru ini di Pondok Lima, Jl Veteran Martapura.
"Bagaimana di zaman Soeharto ekonomi rakyat begitu stabil, nilai tukar rupiah cukup kuat terhadap dolar. Sekarang ini, dolar begitu tinggi terhadap rupiah, sehingga berdampak negatif bagi ekonomi. Di mana harga-harga bahan pokok, bahan bangunan dan kebutuhan lainnya serba naik dan memberatakan masyarakat," tandasnya, didampingi tokoh Berkarya, seperti Fathurrahman, H Usman, Kasmili, dan sebagainya.
Selain itu, Edy juga menyorot kinerja para wakil rakyat saat ini yang kurang optimal memperjuangkan kebutuhan masyarakat. "Bagaimana mungkin jalan negara menuju Hulu Sungai dari Banjarmasin hanya sebuah jalan besar Jl A Yani, harus ada jalan alternatif. Mobilisasi barang dan jasa sangat terbatas dan kalau terjadi macet waktu dan tenaga akan rugi. Saat ini pun saya lihat program banyak yang mangkrak," kritiknya.
Ketua Kadin Kalsel ini juga menyorot banyak pemerintah daerah yang kurang berpihak pada pengusaha dan kontraktor lokal. Padahal, mereka hanya perlu diberi kesempatan. "Jangan banyak proyek justru dikerjakan pengusaha dari luar daerah, nanti keuntungan dan belanja juga dibawa ke luar daerah. Bandingkan kalau pengusaha lokal yang mengerjakan, akan banyak tenaga kerja lokal terserap dan hasilnya pun akan dinikmati di dalam daerah sendiri," cetusnya.
Edy mengaku mau berkecimpung di Berkarya karena berbeda dengan parpol lainnya yang lebih memberikan kewenangan yang lebih luas bagi pengurus daerah dalam menentukan calon pejabat politik. "Kalau kita selalu didikte pusat (Jakarta) sulit bagi kita memilih calon pemimpin lokal yang baik dan berbobot," ungkapnya. adi
Postingan
Komentar