Mulai 1 Agustus, Vaksin Campak dan Rubella Diharap Sukses 95 Persen


Amel, konsultan Unicef

MARTAPURA - Kasi Surveilan dan Imunisasi Dinkes Banjar, Maya berharap, para orangtua mau dan ikhlas agar anak-anaknya di bawah 15 tahun diimunisasi MR guna kebal serangan virus campak/measles dan rubella. Hal itu ia sampaikan kepada pers, Rabu (18/7).



"Sebenarnya yang kita hadapi adalah kekhawatiran para orang tua yang berlebihan, khawatir terjadi apa-apa jika anaknya divaksin. Padahal, vaksin ini tidak menimbulkan efek negatif. Kita harapkan, agar anak-anak kita terbebas dari ancaman campak dan rubella, para orang tua mengajak anak-anaknya yang di bawah 15 tahun untuk divaksin di posyandu, dan fasilitas lain yang kita siapkan,"
ujar Maya.

Sementara itu, Amel, konsultan Unicef  menerangkan, pemberian vaksin anti campak dan rubella ini merupakan program pemerintah pusat dan diharapkan semua pihak bisa mensukseskannya. "Tahun kemarin serentak diadakan di Pulau Jawa. Untuk tahun ini terhitung sejak 1 Agustus hingga September mendatang, diadakan di luar Jawa, melibatkan 28 provinsi termasuk di Kalsel, dan Kabupaten Banjar tentunya," demikian Amel.

Campak bisa menyebabkan radang paru, radang otak, kebutaan dan diare. Sedangkan rubella menyebabkan kelainan jantung, kelainan mata, tuli, kerusakan jaringan otak dan menghambat perkembangan anak. Mencagah anak terserang penyakit ini maka harus diberikan vaksin.

Diharapkan, sebelum divaksin, anak sudah makan atau sarapan. Setelah diimunisasi, tunggulah selama 30 menit untuk memantau kemungkinan kejadian ikutan. Jika demam ringan, ruam merah dan bengkak ringan di bekas suntikan maka tidak perlu dikhawatirkan.

Berdasar fatwa MUI No. 4 Tahun 2016, imunisasi itu dibolehkan, sebagai bagian ikhtiar mencegah serangan penyakit. Dalam bahasa orang bijak, sedia payung sebelum hujan. "Lagi pula, Unicef sudah mencanangkan bahwa imunisasi agar anak terlindungi dari serangan virus yang berbahaya sudah menjadi hak anak," tegas Amel. adi

Komentar