MARTAPURA - Puluhan pembakal yang dikoordinir Asosiasir Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Banjar mengadakan jumpa pers di RM Intan, Martapura, Jumat (9/2). Mereka sama mengeluhkan pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Banjar.
Ketua Apdesi Banjar, Ahmad Ghazali menyatakan, sudah dikehendaki oleh pemerintah pusat bahwa pelayanan pembuatan KTP, KK, akta kelahiran dan sebagainya harus lah cepat, dan mudah.
"Sayangnya beberapa bulan ini kami melihat sistem pelayanan Disdukcapil malah semakin ribet, dan lambat. Hanya untuk membuat KTP ada warga yang harus mengurusnya sampai satu minggu, dan paling cepat tiga hari," ujar mantan anggota DPRD Banjar ini.
Hal itu tentu saja kontraproduktif dengan keinginan pemerintah maupun warga yang terutama daerahnya jauh dari pusat kota di Martapura. Sebut saja dari Paramasan, Aluh-aluh, Sungai Tabuk atau daerah pegunungan yang terpaksa harus menginap atau mengeluarkan ongkos mahal untuk berurusan ke kota.
"Kami minta tolong kepada Disdukcapil agar mempermudah birokrasinya. Karena KTP ini penting bagi warga yang hendak berobat atau urusan lainnya. Ada yang buat akta kelahiran tak bisa karena KK nya harus ada, sementara mengurusnya harus bolak-balik," cetua Husairi, Pembakal Lok Buntar, Sungai Tabuk.
Sejumlah pembakal ada yang memberi warning, jika Disdukcapil tak berbenah, atau menganggap keluhan dan kritik ini sebagai angin lalu, bakal menerjunkan banyak pembakal dan warga. adi
Komentar