MARTAPURA - Keseriusan Panwaslu Kabupaten Banjar menyukseskan pemilu 17 April 2019 mendatang patut diapresiasi. Semua elemen masyarakat mulai organisasi pemuda, pelajar dan ormas dilibatkan. Ketua Panwaslu Banjar Ramliannur di sela kegiatan sosialisasi pengawas partisipatif pemilu di Hotel Rodhita Banjarbaru, Kamis (21/12) mengatakan, dilibatkannya semua elemen masyarakat merupakan pilihan terbaik agar pemilu berlangsung jujur dan adil sehingga melahirkan pejabat politik yang sesuai harapan masyarakat. "Momok politik uang yang kerap terjadi pada pemilu diharapkan bisa diminimalisir berkat semakin banyaknya pengawas," tuturnya seraya diamini Hairul Falah, satu dari anggota Panwaslu Banjar. Pemateri dari Bawaslu Kalsel, Aris Mardiono mengungkapkan, Bawaslu Kalsel berharap, elemen pelajar, mahasiswa termasuk Pramuka juga dilibatkan dalam pengawasan pemilu partisipatif. "Juga dengan perguruan tinggi agar ada program KKN bersinergi dengan pengawasan partisipatif sehingga ada nilai kredit bagi mahasiswa. Ketika sejuta relawan dari mahasiswa begitu luar biasa outputnya. Bila ada kecurangan bisa dilakukan pencoblosan ulang," ucap mantan wartawan ini. Sementara Ani Cahyadi, narsum dari UIN Antasari menyebutkan, pengawasan bisa dilakukan dengan menyebarluaskan info seputar pemilu melalui medsos, sehingga setiap pelanggaran bisa diantisipasi secara cepat dan tepat. " Awasi bagi-bagi duit, dulunya kendala tahu tapi takut jadi saksi. Sekarang pemuda harus lwbih berani. Laporkan ke panwas jika ada pelanggaran pemilu. Masyarakat diharap aktif, mudahan dengan sanksi tegas dari panwas ada efek jera bagi politisi. Pemilu ke depan harus benar-benar tercipta keadilan pemilu. Penutup kepala, kaos, sarung yang masing-masing tak boleh lebih dari 25 ribu. Tak masalah asal jangan duit," tandasnya. Adi
Komentar