Wanita Tani Pion Ketahanan Pangan


MARTAPURA - Dinas Katahanan Pangan (DKP) Banjar terus menggalakkan program ketahanan pangan dengan jalan membina Rumah Pangan Lestari (RPL) yang digawangi para ibu di desa yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT). DKP menggandeng Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian ULM mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik (Bokashi), di RPL KWT Sehati Desa Kiram, Kecamatan Karang Intan, Rabu (12/7/2017).


Inisiatif ini diambil oleh Kepala DKP Banjar, Eddy Hasby mengingat masih banyaknya para petani yang ketergantungan dengan pestisida dan insektisida dalam menjaga tanamannya dari serangan hama, sementara efek negatifnya sangat berbahaya bagi kesehatan orang yang mengkonsumsi tanaman yang terkena pestisida dan insektisida tersebut. "Kita ingin tanaman sayur, buah-buahan termasuk pangan supaya terbebas dari unsur pestisida dan insektisida tersebut, sehingga benar-benar sehat, sesuai dengan prinsip pangan yang beragam, bergizi, berimbang, sehat dan aman atau B2SA," ujar Eddy.

Tenaga akademik yang terjun langsung memberikan pelatihan singkat pembuatan pupuk organik tersebut antara lain, Ir Hj Elly Liestiany MP, Dr Ir Noor Aidawati MSi, Ir Edwin Noor Fikri MSi, Prof Dr Ir H Samharinto SU, Prof Dr Ir Hj Salamiah MSi dan lainnya. Bokashi bisa dioleh dari bahan-bahan yang banyak terbuang di desa, seperti kotoran ternak, gulm,a, eceng gondok, alang-alang, jerami yang dipadukan dengan EM-4. EM-4 ini aman karena memanfaatkan mikroorganisme alam yang bersifat fermentasi peragian.

"Bokashi bisa mengurangi ketergantungan petani dari pestisida dan insektisida, sehingga hasil tanaman berupa buah-buahan, sayur-sayuran akan aman dikonsumsi. Bahannya lebih murah karena tersedia di lingkungan sekitar," ujar Elly. Menurutnya, pihaknya memiliki tanggung jawab moril untuk memberikan pengetahuan kepada para petani, sebagai salah satu wujud Tri Dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.

Ditambahkan Eddy Hasby, dengan adanya RPL yang dijalankan KWT ini diharapkan, di desa tersebut mampu memenuhi sendiri kebutuhan akan buah-buahan, sayur-sayuran dan bahan pangan lain yang lebih sehat. "Selama ini, sebagian warga merasa cukup makan kalau ada nasi dan lauk saja, padahal, hal itu belum cukup dalam standar kesehatan. Makanan yang sehat adalah yang beragam, yakni ada nasi, lauk, sayur dan buah. Kalau cuma nasi dan lauk, justru membuat orang rentan terserang diabetes dan strok," bebernya.

Sejauh ini ada, ada 36 RPL KWT yang dibina oleh DKP Banjar tersebut di beberapa kecamatan. Tahun ini, ada tujuh KWT yang mendapat bantuan untuk menjalankan RPL, yakni KWT Sehati Desa Kiram Kecamatan Karang Intan, KWT Sekarwangi, KWT Lestari Sekumpul Kecamatan Martapura, KWT Bunga Sekuntum Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan, KWT Mekar Melati Desa Keramat Kecamatan Martapura Timur, KWT Nilan Desa Sungai Rangas Kecamatan Martapura Barat dan KWT Sekarwangi Gunung Ulin Kecamatan Mataraman. adi



Komentar