MARTAPURA - Seperti tak pernah mendapat
pelajaran berharga dari kasus voucher dan kasus investasi Lihan,
sebagian warga Martapura dan Banjarbaru kembali menelan pil pahit
berpotensi tertipu sebuah arisan online ala Rhn alias Ir, hingga Rp6
miliar.Karena sudah beberapa lama tak lagi mendapat hasil
sebagaimana yang dijanjikan bandar, sekitar 120 peserta arisan online
ramai-ramai melaporkan ulah Rhn ke Satreskrim Polres Banjar, baru-baru
tadi.
Mereka didampingi kuasa hukumnya, Putu Kastu SH melapor secara resmi ke polisi dan berharap si bandar dapat diketahui keberadaannya setelah diduga menghilng sejak beberapa hari lalu. Menurut informasi, kediaman Rhn di kawasan pintu air seperti tak berpenghuni, sehingga para peserta termasuk sejumlah koordinator arisan menjadi kebingungan dan cemas uang mereka tak bisa kembali.
Sebagaimana dikisahkan seorang koordinator, sebut saja Nisa. Ia merasa sedih karena ia terlanjur menyerahkan 144 juta rupiah ke bandar arisan online Rhn. Padahal, uang itu ia himpun dari banyak peserta.
"Saya bingung, karena banyak peserta yang menagih uangnya dan malah berkeras akan menyita motor saya," ujarnya dengan nada sedih.
Ironisnya, ada saja di antara peserta seorang sebut saja Budi yang menggadaikan mobil ambulan demi menyetor ke arisan online yang dikelola Rhn senilai 20 juta rupiah.
Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete melalui Kasat Reskrim-nya AKP Sofyan mengakui kalau pihaknya mendapat pengaduan peserta arisan online yang didampingi pengacara Putu Kastu.
Intinya, kasus tersebut akan dipelajari dan pihaknya mengumpulkan keterangan saksi termasuk bukti-bukti pendukungnya. adi
Mereka didampingi kuasa hukumnya, Putu Kastu SH melapor secara resmi ke polisi dan berharap si bandar dapat diketahui keberadaannya setelah diduga menghilng sejak beberapa hari lalu. Menurut informasi, kediaman Rhn di kawasan pintu air seperti tak berpenghuni, sehingga para peserta termasuk sejumlah koordinator arisan menjadi kebingungan dan cemas uang mereka tak bisa kembali.
Sebagaimana dikisahkan seorang koordinator, sebut saja Nisa. Ia merasa sedih karena ia terlanjur menyerahkan 144 juta rupiah ke bandar arisan online Rhn. Padahal, uang itu ia himpun dari banyak peserta.
"Saya bingung, karena banyak peserta yang menagih uangnya dan malah berkeras akan menyita motor saya," ujarnya dengan nada sedih.
Ironisnya, ada saja di antara peserta seorang sebut saja Budi yang menggadaikan mobil ambulan demi menyetor ke arisan online yang dikelola Rhn senilai 20 juta rupiah.
Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete melalui Kasat Reskrim-nya AKP Sofyan mengakui kalau pihaknya mendapat pengaduan peserta arisan online yang didampingi pengacara Putu Kastu.
Intinya, kasus tersebut akan dipelajari dan pihaknya mengumpulkan keterangan saksi termasuk bukti-bukti pendukungnya. adi
Komentar