rumah baru SamidriKunjungan sekaligus menyerahkan kunci rumah seukuran 4x5 meter plus dapur dan kamar kecil. Samidri dan istrinya, Susanti tampak bahagia dan terharu, karena rumah yang ditempati berlima kini sudah bagus, tidak seperti dulu, dinding bolong-bolong dan sebagian lantai ambruk.
Guru Khalil berpesan agar rumah baru itu dirawat sebaik-baiknya. "Ini juga menjadi hikmah bagi kita semua agar peduli kepada tetangga. Sebab tak sempurna iman kita bila kita kekenyangan sementara tetangga kelaparan," ujarnya.
Bupati mengingatkan aparaturnya mulai RT, pembakal dan lurah untuk proaktif melaporkan ke atas bila ada kondisi yang memang layak mendapat bantuan.
Sementara Ida Pressy, Kadinsos Banjar menjelaskan bahwa rumah baru itu hasil kerja Tagana Banjar, disokong dana CSR sebesar 15 juta. "Kami berterima kasih kepada tim Tagana yang bekerja sukarela, dan pihak lainnya termasuk PKK Banjar yang ikut menyumbang sembako dan barang pecah belah juga matras dan lainnya," ucap Ida.
Sementara Lurah Tanjung Rema, N Fauzi mengatakan pihaknya membantu pengurusan sertipikat gratis yang ditarget selesai 10 hari.
Samidri mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua pihak mulai wartawan, Tagana hingga Bupati yang sudah banyak membantu keluarganya. "Hanya Allah saja yang bisa membalasnya," ucapnya.
Samidri hidupnya memprihatinkan. Warga Jl Permata, Gg Kai Balimau No 33 RT 10 Kelurahan Tanjung Rema Darat, Martapura hidup di sebuah rumah tak layak huni bersama Susanti, istrinya dan ketiga anaknya, Muhammad (16), Laila (11) dan Dijah (8). Rumahnya yang hanya seukuran 3 kali 5 meter sudah reot. Dindingnya banyak yang bolong, bahkan sebagian lantainya ambruk. Kalau hujan sejumlah atapnya ada yang bocor. Mereka tidur berjejal. Adi
Postingan
Komentar