MARTAPURA -
Sejumlah jalan poros di Kecamatan Paramasan terputus menyusul roboh atau
hanyutnya beberapa jembatan kayu yang menghubungkan Desa Angkipih dan
Desa Remo. Alhasil ini menjadi kendala serius bagi warga sekitar yang
terbiasa memanfaatkan jalan untuk kegiatan sehari-hari.
Robohnya
sejumlah jembatan, yang dari laporan sumber setidaknya ada empat buah
jembatan itu, akibat terjangan air bah yang membawa material padat
berupa limbah kayu.Jembatan yang konstruksinya terbuat dari kayu dan ada tiang penyangga, diduga tak kuat menahan beban material yang terus menghantam dibawa arus deras air bandang.
Sejumlah warga pun menjadi prihatin karena untuk menuju desa satu ke desa lain yang terdekat, mesti memutar terlebih dahulu sejauh beberapa kilometer.
Kepada wartawan, Kadis Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Banjar, M Hilman, Rabu (30/11), mengakui peristiwa rubuhnya empat jembatan di kawasan Desa Angkipih dan Desa Remo, Kecamatan Paramasan. "Jembatan-jembatan itu rubuh karena tiangnya tak kuat menahan material kayu yang terbawa air bandang menyusul hujan lebat beberapa hari terakhir di kawasan itu," aku Hilman.
Disinggung bagaimana tindakan yang akan diambil, Hilman mengatakan bahwa untuk waktu dekat memang belum bisa dilaksanakan perbaikan, mengingat sumber dana sudah sangat terbatas di penghujung tahun.
"Sementara ini kami masih belum bisa menangani
jembatan yang roboh ini, karena ini sudah dipenghujung tahun anggaran,
sedangkan jembatan yang hanyit tersebut panjangnya bervariasi ada yang
bentang pendek ada juga yang bentang panjang," tukasnya.
Ia khawatir jumlah jembatan
yang hanyut akan bertambah banyak, mengingat sampai saat ini curah
hujan yang masih tinggi. Karena sekitar Kecamatan Paramasan masih
terdapat puluhan jembatan gantung yang rawan hanyut akibat terbawa arus
sungai, yakni sekitar 24 buah.
Solusi ke depan, tambahnya, untuk menghindari
hanyutnya jembatan seperti yang terjadi saat ini, kondisi alam harus
diperbaiki, mengingat ada bukit yang gundul. Selama kondisi alam masih
rusak bencana
akan selalu terjadi diantaranyameluapnya air sungai dan berdampak banyak
hal seperti hanyutnya jembatan dan mengakibatkan banjir.
"Secara teknis solusinya seperti lantai jembatan
ditinggikan dan tidak boleh ada titik tumpu di bawah jembatan, karena
dapat menahan ranting-ranting atau batang pohon yang laut terbawa arus
sungai saat terjadi banjir," bebernya. adi
Komentar