Santri Bisa Berperan Dalam Pembangunan



MARTAPURA - Bupati Banjar H Khalilurrahman percaya bahwa santri dapat berperan lebih dalam mengisi pembangunan. Sebab, sebagian besar tokoh bangsa yang berjasa mendirikan NKRI justru berasal dari pondok pesantren seperti KH Hasyim Asyari (NU), KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah) dan lain-lain.

"Negara ini banyak berutang budi pada ulama dan santri yang dengan semangat jihadnya mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Untuk itulah, sangat tepat jika Presiden Jokowi mencetuskan adanya Hari Santri, untuk mengenang semangat juang santri demi kepentingan bangsa dan negara," ujar Guru Khalil.

"Santri yang di pondok pesantren telah dididik agama dan akhlak tentu bisa berperan penting dalam memajukan daerah dan negara. Seperti saya yang berasal dari ponpes juga bisa menjadi bupati. Tak mengherankan kalau sebagian besar calon kades juga berasal dari ponpes," ujar Guru Khalil setengah bercanda.

Ia mengingatkan agar santri menjadi garda terdepan dalam mencegah dan memerangi narkoba. Sehingga jangan sampai narkoba masuk ponpes. Narkoba akan merusak mental dan akhlak, dan itu harus dilawan sesuai kadar kemampuan santri.

Panpel Nuryadi melaporkan, kegiatan Hari Santri diisi berbagai kegiatan seperti MTQ, festival maulid, lomba khaligrafi, sepeda religi, pawai obor,tanglong dan sebagainya. Adapun peserta berasal dari berpuluh-puluh ponpes yang tersebar di Kabupaten Banjar.

Sementara Ketua PC NU Banjar, H Syamsul F mengaku senang dengan terselenggaranya Hari Santri yang merupakan kali pertama sejak dikumandangkan Jokowi 22 Oktober 2015. "Mudah-mudahan ini menjadi contoh bagi daerah lain," harapnya. adi

Komentar