Salah Paham

Utuh diberi objekan oleh seorang bos kayu membeli kayu batangan. Suatu hari di tepian Sungai Barito, Utuh begitu sibuk meneliti kualitas kayu batangan. Bila menurutnya bagus, kayu batangan itu akan dibeli dan ia minta anakbuahnya untuk menyeret kayu itu ke tepi.
"Batak ka pinggir," teriak Utuh begitu ia menyukai satu kayu batangan. 'Batak ka pinggir' dalam bahasa Banjar berarti 'seret ke tepi'. "Batak ke pinggir," tukas Utuh lagi. "Batak ke pinggir," teriak Utuh lebih semangat karena kayu-kayu itu bakal ikut mempertebal koceknya. Tiba-tiba seorang laki-laki meringsek ke arah Utuh dan tak disangka langsung mencengkeram leher Utuh. "Apa kau bilang. Ke pinggir aku turuti ke pinggir. Kalau aku terus ke pinggir, maka jatuh lah aku ke sungai," teriak pria kekar dengan logat Batak yang kental. Oh, rupanya ada kesalahhpahaman. Beruntung, sejumlah warga di pelabuhan cepat melerai.

#Utuh

Komentar