MARTAPURA
- Khofah Indar Parawansa, Ketua Muslimat NU yang juga Menteri Sosial
menginginkan agar para ustadzah NU di Kalsel lebih gencar lagi
mensosialisasikan tentang bahaya narkoba kepada para jamaahnya.
Hal
itu disampaikannya ketika melantik pengurus Laskar Anti Narkoba (LAN)
Muslimat NU Kalsel dan 19 cabang lainnya, termasuk Kabupaten Banjar
selaku tuan rumah pelaksana di Mahligai Sultan Adam, Minggu (18/9)
sore.
Pada acara yang juga dihadiri anggota Watimpres,
Hasyim Muzadi, anggota DPR Syaifullah Tamliha, Bupati Banjar H
Khalilurrahman, Kepala BNN Kalsel Arnold dan pejabat lainnya itu, Mensos
begitu prihatin dengan semakin parahnya tingkat pecandu narkoba di
Indonesia yang berdasar data sudah melebihi angka 5 juta atau hampir 2
persen dari total penduduk Indonesia.
"Bahaya narkoba bukan
main-main, kita harus segera bertindak. Jangan lagi terlambat. Ibu-ibu
LAN Muslimat NU harus berjuang melalui ceramahnya tentang bahaya
narkoba. Bila ibu-ibu menjadi penceramah di acara kawinan, sunatan,
shalawatan, coba sisipkan juga tentang bahaya narkoba," tukasnya.
Sementara
Bupati Banjar juga mengaku sangat miris dengan kenyataan bahwa daerah
juga ketiban musibah dengan banyaknya pecandu narkoba yang tak hanya
merambah orang dewasa tapi sudah menyebar hingga ke pelajar. "Kalau
tidak segera kita atasi akan terjadi lost generation atau generasi yang
tak bermanfaat. Tak bisa diharapkan dari generasi yang candu narkoba.
Lalu kalau sudah terjadi, mau dibawa kemana daerah dan negara kita,"
ingatnya.
Bupati pun sepakat dengan Kepala BNN Kalsel agar
para ulama juga ikut merasa bertanggung jawab untuk memberikan kesadaran
kepada masyarakat tentang bahaya narkoba. adi
Komentar