Cabang tenis meja kembali menyumbang satu medali emas. Kali ini melalui nomor ganda, ketika pasangan Imam/Rusmanto menang 11-7, 11-8 dan 11-4 atas Khairulsyah/Ashari (Sulsel) di partai final. Ini merupakan emas ketiga dari tenis meja.
Satu emas lainnya disumbangkan Budi Darwawan dari cabang tenis lapangan (KU 35 ke bawah),
setelah di final menang 6-0, 6-1 atas Adi Permana (Kalsel).
Di cabang ini pula, P Widodo meraih perak lantaran kalah 3-9 dari Yanuar (Jabar) di final tunggal KU 35 tahun ke atas. Sedangkan satu medali perunggu disumbang Bambang Sartono dari tenis meja KU 35 tahun ke atas.
Dengan demikian, total medali yang direbut Jateng menjadi 5-2-2, di bawah Riau dengan total medali 11-2-6. Sementara Lampung yang akan menjadi tuan rumah Porwanas X di posisi kedua dengan merebut 6-4-3. Tetapi posisi Lampung di peringkat kedua ini bisa tergeser oleh Jateng. Sebab, sampai berita ini diturunkan pukul 23.00 WITA semalam, Jateng masih menempatkan dua partai final tenis nomor ganda.
Pertama, pasangan Adi Eko Priyono/Budi Darmawan yang turun di KU 35 tahun ke bawah. Adi/Budi ke final setelah di semifinal pukul 22.00 WITA menang 5-7, 6-4, 6-3 atas Darmadi/Tri (Kalteng). Kedua, Budi Surono / P Widodo (KU 35 ke atas) yang lolos ke final setelah menang 9-3 atas Sudarso/T Rachman (Kaltim).
Final tenis lapangan menjadi satu-satunya cabang olahraga yang mengalami penundaan, akibat hujan deras yang tak kunjung reda, sejak siang sampai penutupan semalam. Porwanas ditutup resmi oleh Pjs Gubernur Kaltim Yurnalis Ngayoh, di Stadion Madya Sempaja, semalam.
Sementara itu, DKI Jaya berhasil merebut medali emas cabang sepak bola, setelah dalam final menang 4-2 atas Jatim melalui adu penalti. Pertandingan ditentukan melalui adu penalti, setelah dalam pertandingan 2 x 35 menit kedudukan tetap imbang 0-0. Juara ketiga direbut Maluku setelah menang tipis 1-0 atas Sulsel. (C16-32)
(Suara Merdeka, 8 Februari 2007)
Postingan
Komentar