Sultan Banjar Merasa Kehilangan


Datu Adjim Arijadi dan rombongan Kesultan Banjar di Den Haag Belanda pada acara Tong Tong Fair.

MARTAPURA - Wafatnya budayawan senior Banjar, Adjim Arijadi pada 1 Januari 2016 juga menyisakan duka yang mendalam bagi Sultan Banjar, Yang Mulia Sultan H Khairul Saleh. Adjim Arijadi menurut Sultan adalah salah satu sosok penting dalam Kesultanan Banjar, bahkan almarhum semasa hidup dianugerahi gelar Datu Mangku Adat.
"Kami sangat kehilangan seorang bapak, seorang sahabat, seorang guru, seorang tokoh, seorang budayawan yg sepanjang hidupnya mendedikasikan diri untuk kebudayaan dan masyarakat Banjar. Beliau suka berbagi ilmu dan sangat kekeluargaan serta suka bersilaturrahmi. Tentunya dgn meninggalnya almarhum banyak yang merasa kehilangan," ucapnya.

"Beliau budayawan tak kenal lelah dalam mengangkat maruah adat bangsanya, sekalipun dalam kondisi sakit tetap menorehkan karya-karyanya. Apalagi masa tuanya karyanya bernuansa nasehat dan papadah kepada anak bangsa Banjar, Inilah sejatinya seorang budayawan yang tetap dalam karyanya menjunjung adat dan agama," kenangnya.

Menurut Sultan, yang juga mantan Bupati Banjar 2005-2010 dan 2010-2015 ini, semasa hidup beliau banyak sekali karya-karya yang bersentuhan langsung dgn kearifan lokal yang semoga bisa menjadi "Ingkutan" bagi masyarakat Banjar dan generasi penerus.

Di antara karya-karya almarhum yang berhasil dibukukan Kesultanan Banjar ialah,"Kitab Kambang Rampai Pantun Bahasa Banjar". "Dan menjadi kebanggaan almarhum juga kita semua adalah karya beliau berupa pantun disimpan di Museum Leiden Belanda. Yang beliau sendiri menemukannya di Meseum Leiden Belanda pada salah satu Muhibah yg dilaksanakan oleh Kesultanan Banjar bersama para Datu Kesultanan Banjar beberapa tahun lalu," tukasnya. adi

Komentar