MARTAPURA – Haul Syaikh Aminullah atau Datu Bagul di Desa
Tungkaran, Kecamatan Martapura berlangsung khidmat, Rabu (7/10). Riwayat
singkat Datu Bagul dibawakan oleh Habib Ali Al Idrus asal Martapura. Banyak tokoh ulama hadir dan tokog masyarakat
diantaranya Gusti Abidinsyah, mantan Kepala BKD Banjar.
Dari paparan Habib Ali, ternyata Datu Bagul berasal dari
Baghdad (Irak sekarang). Ia datang secara khusus ke Kalimantan atas undangan
Kesultanan Ban jar yang memang berkuasa di sebagian besar Kalimantan kala itu.
Masa Datu Bagul bahkan lebih dahulu ketimbang Datu Kelampayan (Syaikh Muhammad
Arsyad Al Banjary).
Sayangnya, Datu Bagul sepanjang hidupnya tidak memiliki
keturunan, karena memang sudah tekadnya untuk mengabdikan hidupnya hanya untuk
Allah SWT dan Rasul-Nya, Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Meski raja Kesultanan
Banjar menawarkan putrinya, Syaikh Aminullah secara halus menolaknya.
“Padahal raja sudah mengumumkan bahwa siapa yang bisa
menyembuhkan putrinya dari mati suri akan dinikahkan dengan putri cantiknya.
Dan Datu Bagul lah yang berhasil menyembuhkan putri raja tersebut. Namun,
beliau tetap zuhud sampai akhirnya berkhalwat di tengah hutan ini,” jelas Habib
Ali Al Idrus.
Makam Datu Bagul lama kelamaan tersembunyi namun akhirnya
dibina kembali atas jasa Tuan Guru Sekumpul (Syaikh Zaini Ghani Al Banjary). “Guru
Sekumpul semasa muda suka berburu sekalian berkhalwat di hutan ini. Dan beliau
pula yang mula-mula membina kubah Datu Bagul karena Guru Sekumpul tahu akan
ketinggian derajat kewalian Datu Bagul ini,” cetusnya.
Dahulu, para raja begitu peduli akan akhlak rakyatnya
sehingga rela mengimpor ulama-ulama shalih kelas dunia. Pembangunan akhlak
menempati posisi yang penting ketimbang pembangunan fisik. Sebab, membangun
manusia lebih utama.
Datu Bagul wafat sekitar tahun 1726 dan dimakamkan tidak
jauh dari pondok khalwatnya oleh warga masyarakat. “Kekramatan makam Datu Bagul
sungguh luar biasa, karena Rudy Ariffin pernah mau mencalon gubernur dan
berhasil setelah diminta Guru Sekumpul memperbaiki jalan menuju kubah ini.
Dalam artian nazar jika disertai niat yang tulus di makam ini insya Allah
terkabul, karena para wali itu sangat dekat kepada Allah dan Rasul-Nya,” ujar
Habib Ali.
Akhirnya Habib meminta kepada jamaah supaya tunduk kepada
Allah seraya mengharap selamat dunia akhirat berkat memperingati haul salah
satu wali-Nya. “Semoga daerah kita segera diguyur hujan yang manfaat, karena
sudah lama kekeringan berkat Datu Bagul,” ucap Habib Ali dalam salah satu
doanya seraya disambut aamiin oleh hadirin. adi
Komentar