Jokowi Datang, Ribuan Jamaah Kecewa Telat Shalat



MARTAPURA - Sebagian atau ribuan jamaah yang ingin menunaikan shalat Idul Adha di Masjid Agung Al Karomah terpaksa kecewa dan bahkan mengumpat petugas paspampres, karena gagal mengikuti shalat berjamaah akibat kebijakan satu pintu pagar masjid. Kebijakan satu pintu diambil paspampres dengan dalih keamanan Presiden Jokowi yang hadir di masjid tersebut, Kamis (24/9). "Woii kami ke sini mau shalat, bukan untuk melihat Jokowi," umpat seorang ibu yang sudah tidak sabar memasuki area masjid namun terhalang di antara ribuan jamaah yang antri memasuki pintu pendektektor benda logam. Hanya saja, puluhan paspampres dibantu aparat kepolisian dan TNI bergeming karena mereka tahu itu adalah perintah pimpinannya.

Sebenarnya, tak kurang dari lima pintu pagar masjid yang biasa dimasuki jamaah, namun hari itu, cuma gerbang depan yang boleh dimasuki jamaah, sementara pintu lainnya terbatas untuk Jokowi dan rombongan VIP. Wartawan memperoleh info akurat, sebenarnya pengurus masjid sudah menawarkan agar biar saja beberapa pintu pagar dibuka, mengingat jamaah shalat akan mencapai puluhan ribu orang, namun entah kenapa, usulan itu tetap tak digubris. "Kami pengurus sudah menyarankan agar biar saja pintu lainnya dibuka, karena kami yakin di Martapura tak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena jamaah datang semata-mata ingin ibadah," ujar seorang tokoh yang minta identitasnya tak dikorankan.

Sementara itu, sejumlah sniper terlihat siaga di atas masjid dengan senapan siap ditembak jika ada upaya-upaya mencurigakan yang bisa membahayakan keselamatan Presiden Jokowi. Bahkan, sebuah panser terlihat lalu lalang di jalan dekat pintu pagar VIP. Tak kurang dari ratusan aparat terdiri dari kepolisian maupun TNI berjaga-jaga.

Mobil kepresidenan yang kebetulan parkir dekat mihrab pun menjadi sasaran selfi sejumlah anak-anak dan tak ketinggalan orang dewasa. Sesekali petugas mengingatkan warga agar tidak terlalu dekat dengan mobil presiden.

Jokowi sekitar pukul 06.45 sudah berada di shaf terdepan diapit sejumlah menteri dan pejabat di daerah ini, di antaranya Penjabat Gubernur Tarmiji, mantan Gubernur Rudy Ariffin, Kapolda Brigjen Agung Budi Maryoto, dan sejumlah ulama terkemuka di Martapura seperti KH Wildan Salman dan KH Khalilurrahman.

Guru Khalil yang menyampaikan khutbah Ied menyatakan bahwa sebagia besar masalah yang muncul di mana-mana sebagai muara dari mulai berkurangnya rasa kebersamaan dan persatuan. Ia berharap, agar semua umat untuk meningkatkan takwa serta lebih peduli terhadap sesama. Dan momen Idul Adha diharapkan akan lebih merekatkan kembali nilai-nilai kebersamaan itu, yakni
yang mampu bisa lebih peduli mengurbankan sebagian rezekinya untuk yang kurang mampu.

Begitu prosesi shalat dan khutbah selesai, Jokowi yang mengenakan jas gelap, dan berbaju koko serta bersarung merah hati keluar dari mihrab. Ratusan jamaah yang ingin melihat lebih dekat kemudian berjejal mendekati, namun puluhan petugas berbadan tegap sudah membuat pagar betis. Jokowi sesekali membalas lambaian jamaah dan menyalami jamaah yang mengulurkan tangan.

Pada kesempatan itu, Jokowi menyumbang seekor sapi besar di masjid tersebut yang secara simbolis diterima oleh Guru Wildan.

Pada Rabu sore sebelumnya, Jokowi terlibat langsung dalam pemadaman api di lahan Gambut, tepatnya di sekitar RS Sambang Lihum, Jl Lingkar Utara. Pada saat itu, ratusan petugas tampak giat memadamkan api yang memang beberapa waktu terakhir kerap muncul di sekitar kawasan itu yang menyebabkan asap tebal yang mengganggu pernapasan dan pandangan.

Namun, kejadian agak lucu berlaku, ketika Jokowi sempat balik lagi ke lokasi semula atau di sekitar RT 11 Guntung Payung Jl Lingkar Utara itu, petugas yang sebelumnya ada ternyata sudah tidak ada. Rupanya, Jokowi hanya mengecek apakah petugas yang sebelumnya bersama-sama dengannya terlibat memadamkan api masih meneruskan upaya pemadaman atau hanya sekadar tampil
ketika dirinya ada. adi

Komentar