Hari Ini, Haul Akbar ke-10 Guru Sekumpul


MARTAPURA - Minggu (26/4) merupakan hari yang ditunggu-tunggu ratusan ribu umat Islam se-
Kalsel bahkan hingga luar daerah. Ya, besokakan diadakan Haul Akbar ke-10 Guru Sekumpul yang akan dipusatkan di Mushalla Ar Raudhah. Jika menengok pengalaman pelaksanaan haul sebelumnya, maka dipastikan yang berhadir mulai ulama, para habaib, pejabat hingga rakyat jelata melebihi angka 300 ribu. Luar biasa, karena tidak ada even lain yang sebesar haul di Sekumpul, Martapura ini.

Berbagai persiapan oleh panitia haul sudah sedemikian rupa, mulai pemasangan umbul-umbul dan spanduk, dapur-dapur umum yang dipenuhi berton-ton kayu bakar untuk mengawah nasi samin. Begitu juga daging sapi sebagai lauk bakal diperoleh dari belasan ekor sapi.
Diperkirakan, nasi bungkus yang akan dibagikan ribuan khaddam dan relawan ini mampu memberi
makan sekitar setengah juta hadirin.

Kebesaran nama Guru Sekumpul memang tak bisa diragukan, mengingat ratusan ribu hadirin juga
berasal dari luar Kalsel, bahkan datang dari Jawa, Sumatra dan luar negeri.

Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh pun berupaya ikut mensukseskan gelaran haul. "Sehubungan dengan pelaksanaan Haul ke-10 Al 'Alimul 'Allamah Al 'Arifbillah Tuan Guru H Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul), yang insya Allah akan dilaksanakan, Minggu (malam Senin), tanggal 26 April ini, atau bertepatan 7 Rajab 1436 H, ulun Bupati Banjar atas nama Pemkab Banjar, mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Banjar, dapat berpartisipasi mendukung kelancaran haulan Abah Guru Sekumpul," ungkap Sultan.

Ia juga mengimbau agar para jamaah haulan untuk ikut menjaga kelancaran dan ketertiban selama mengikuti haulan. Selain itu, jamaah juga diminta selalu mentaati peraturan berlalulintas di jalan raya.

Sementara itu, suara panitia yang dirilis mengingatkan kepada jamaah Yang mau menghadiri Haul Ke-10 Abah Guru Sekumpul agar mengikuti anjuran jalur ini.

Bagi jamaah yang datang dari arah Hulu Sungai bisa melewati jembatan Pingaran belok kanan, melewati Tambak Baru, keluar Muara Bincau, qmbil kiri menuju Bincau Kampung, sampai pertigaan ambil kanan menuju Indra Sari. Setelah itu bisa lewat Jalan Kenanga (simpangan pertigaan di seberang Super Market Yasmin) diarahkan petugas lokasi parkir sekitar belakang penjara atau bisa langsung pertigaan Sekumpul Ujung, belok kanan menuju Sekumpul akan diarahkan petugas ke lokasi sekitar Jalan Sekumpul.

Bisa melewati jembatan Pingaran belok kanan, melewati Tambak Baru, keluar Muara Bincau terus Tunggul irang sampai Kampung Jawa belok kiri Tanjung Rema sampai lokasi parkiran Majelis Pengajian Guru Wildan Salman.

Bagi jamaah yang datang arah Banjarmasin atau Pelaihari, bisa melewati Bundaraan Simpang 4 Banjarbaru Menuju arah Sungai Ulin, belok kiri bisa melewati Jalan Budi Waluyo (ada nanti spanduk ucapan selamat datang) melewati Mesjid Bani Ahdal terus belok kiri ke Jalan Pendidikan akan diarahkan petugas ke lokasi parkiran sekitar Jalan Pendidikan.

Juga bisa melewati Bundaraan Simpang 4 Banjarbaru menuju arah Sungai Ulin sampai Komplek Permata Hijau (sesudah Gedung BLK) belok kiri menuju Gunung Ronggeng sampai di pertigaan Sekumpul Ujung belok kiri terus menuju Sekumpul akan diarahkan petugas ke lokasi parkiran sekitar Jalan Sekumpul.

Imbauan ini untuk menghindari penumpukan dan kemacetan Jalan Sekumpul Utama (yang masuk persimpangan Mesjid Pancasila) dan Jalan A Yani.

Dan bagi jamaah yang memungkinkan berjalan kaki ke acara haul, lebih baik berjalan, jangan menggunakan kendaran, untuk mengurangi kepadatan lalulintas dan terbatasnya tempat parkir.

Seklain itu, bagi yang memarkir diingatkan nama Posko parkiran, kalau perlu dicatat No Posko dan No Hp-nya. adi



Guru Sekumpul Biasa Berjumpa Rasulullah SAW

Berhubung sebentar lagi kita Haul Guru Sekumpul, maka kita ketengahkan cerita yang mudahan buat menambah mahabbah kita.

Di Tarim sana, Hadramaut, kota para Habaib dan banyak melahirkan para Quthub, ada seorang Habib Sepuh yang bernama Habib Ahmad Assegaf yang mengarang qasidah "Baina katipaihi 'alaamah", sehingga di Martapura ia terkenal dengan sebutan Habib Baina Katipai. Habib ini seumuran dengan Habib Abdul Qadir Jeddah (kalau saya tidak khilaf).

Ia ini mempunyai kelebihan, malam-malam Beliau terbiasa bermimpi dengan Baginda Rasulullah SAW. Habib-HAbib zaman dulu walau sering bermimpi dengan Baginda Rasulullah SAW, masih sakit hati kalau belum bertemu secara jaga/yaqozhotan dengan Baginda SAW. (Semoga kita mendapat mimpi bertemu Rasulullah SAW, aamiin)

Akhirnya ia mendapat isyarat dari Rasulullah SAW dalam mimpi. "Ahmad, kalau kamu ingin bertemu Saya (Saw), maka temuilah Zaini orang Martapura, Banjarmasin." Maka bergegaslah dia menuju Indonesia. Sesampainya di Jakarta, ia dihalang-halangi oleh orang yang dengki dengan Guru Sekumpul, namun Habib ini mampu menerobosnya, karena ingat dengan isyarat dari Baginda Rosulullah SAW.

Akhirnya bertemulah dia dengan Guru Sekumpul. Ia utarakanlah maksud kedatangannya, kemudian oleh Guru Sekumpul diberi amaliah-amaliah yang kemudian diamalkannya. Tidak berapa lama setelah itu, Rasulullah SAW menemuinya di pagi hari.

Segera setelah pertemuan yaqozhotan itu, ia melapor kepada Guru Sekumpul. Oleh Guru Sekumpul dijawab, "Sebelum ke tempat sampean, Rasulullah SAW menemui saya terlebih dahulu."

Langsung seketika Habib Ahmad memeluk Guru Sekumpul. Ya, Guru Sekumpul itu adalah Syekh Futuhnya atau Guru Murobbi Mursyidnya Habib Ahmad Assegaf. Habib Ahmad Assegaf ini pernah berucap, "Sir dan madad Tarim berpindah ke Sekumpul."

Ilaa ruuhi Sayyidi Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghoni wa ilaa ruuhi Habib Ahmad Assegaf alfaatihah. (ditulis ahmad jazuli)

Komentar