Tanah Tak Kotori Gamis Guru Sekumpul



Dari Hafizi: Sekitar tahun 1980-an, acil saya meninggal dunia, dan oleh paman saya diminta untuk menemui Guru Sekumpul memohon bantuan mentalqinkan. "Nyawa beduhulu ja nang ae, kena aku menyusul ke sana," ujar Guru.
Di kompleks pemakaman Karangan Putih, Martapura acara pemakaman dilaksanakan dan Guru Sekumpul bersiap akan mentalqinkan. Namun, semua keluarga khilaf lupa membawakan tikar biasa buat duduk pentalqin. Guru Sekumpul seolah tak ingin merepotkan langsung saja duduk di tanah sisi kubur. Selesai prosesi pemakaman Guru pun bangkit dari duduknya. Hal yang membuat saya kagum, tak ada sedikit pun gamis beliau yang terkena tanah. Gamis beliau masih putih bersih tiada noda. Padahal, tanah pemakaman itu tanah liat dan kotor.

Komentar