Keputusan Komdis PSSI Aneh


MARTAPURA - Pihak Martapura FC menilai keputusan Komdis PSSI atas gugatan pemanfaatan
tenaga Pieter Rumaropen oleh Persiwa Wamena meski berstatus terhukum, kurang memuaskan.
Komdis PSSI cuma mengenakan denda Rp100 juta untuk klub Persiwa serta Rp25 juta kepada
manajernya, Agus. Keputusan yang mengecewakan Martapura FC itu baru diterima Selasa malam.Ketua Umum Martapura FC, M Hilman menyayangkan keputusan tersebut, mengingat suatu klub
yang terbukti memakai pemain ilegal bisa didiskualifikasi atau dicabut gelarnya. Pieter terbukti dimasukkan secara ilegal oleh manajer tim sebagai pemain Persiwa sejak April 2014, meski masa hukumannya masih berlaku hingga 23 Mei 2014.

Pieter mulanya dihukum seumur hidup tak boleh bermain akibat memukul wasit kala menghadapi PBR di ISL musim 2013, namun yang bersangkutan banding ke Komdis PSSI sehingga masa hukuman menjadi cuma setahun.

"Ya kebenaran yang menjadi dasar gugatan terbukti. Cuma memang ada konspirasi dalam penyelesaian masalah ini. Delik aduan dikaburkan sehingga sanksi menjadi aneh, koq jadi denda," ujar Hilman kecewa.

Menurutnya, padahal dari kesalahan itu sudah jelas sanksi yang diberikan harus sesuai kode disiplin, hingga sebuah klub bisa didiskualifikasi dan dicabut gelarnya.

"Meski kecewa, ini menjadi sebuah pembelajaran yang berharga sehingga kita bisa mengetahui bagaimana kondisi PSSI sekarang," ungkapnya.

Harus tetap 2 tim
Menyangkut kabar telah dicoretnya Persik Kediri dan Persiwa dari keikutsertaan di ISL 2015 akibat kriris finansial atau tak memenuhi syarat dalam verifikasi, Hilman mengatakan bahwa hal itu memang sudah semestinya.

"Namun, PSSI juga tidak boleh menabrak hasil Konggres PSSI 2014 di Surabaya, di mana dalam regulasi yang sudah disepakati bahwa ISL 2015 memberikan slot bagi dua tim promosi dari Divisi Utama. Ini perlu dicatat," tegasnya.

Menurutnya, menjadi tidak bijak jika PSSI melalui PT Liga Indonesia cuma menyertakan 18 peserta dalam ISL 2015, karena skenario itu hanya berlaku di 2016 sesuai regulasi Konggres PSSI 2014 di Surabaya.

"Kami tidak peduli kalau Persik yang sebelumnya tim yang bertahan di ISL 2014 lantas dicoret di 2015, yang artinya tim yang bertahan dari ISL cuma 17. Namun, alangkah beraninya PSSI menabrak aturan main sendiri kalau hanya akan menampilkan satu tim promosi (Borneo FC) saja, sementara berdasar ketentuan harus ada dua tim promosi," tandasnya.

Alhasil, jika dua tim promosi dari Divisi Utama wajib ditampilkan dalam ISL 2015, maka cuma Pusamania Borneo FC dan Martapura FC saja lah lagi yang berhak, mengingat Persiwa sudah resmi dicoret. adi

Komentar